Mohon tunggu...
Sayyidatul huraa
Sayyidatul huraa Mohon Tunggu... Lainnya - ummu Ahmad

kesuksesan 99% diraih dari kerja keras,,, dan 1 % diperoleh dari kejeniusan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karena Dia

1 Desember 2020   22:22 Diperbarui: 1 Desember 2020   22:31 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"maaf, anda mau apa, setiap hari tidak berhenti mangganggu saya, apakah hidup anda terganggu oleh saya, sejak kapan mengganggu kehidupan anda dan keuntungan apa yang anda akan dapatkan dengan mengganggu kehidupan saya setiap hari". Tukas gadis itu dengan tenang.

"eits... akhirnya buka suara juga, kirain bisu. Heehh,,, asal tau aja ya, disini jumlah orang muslim ngk terlalu banyak, mereka hidup  berdampingan dengan muslim tapi ngk sok suci kayak kalian, pakai nutup wajah segala, situ sumbing ya? Atau jerawat batu sehingga harus pakai penutup muka kayak gitu". Ujarku menimpali

"maaf, sudut pandang mana anda menilai saya sok suci dan dari sudut pandang mana anda menilai saya tidak toleran dan tidak menghargai orang-orang sekitar saya, justru andalah yang tidak toleran kepada orang lain, jika anda muslim pasti anda tau hukum menutup aurat terhadap wanita dan jika anda non muslim yang toleran sudah pasti anda tidak akan mengganggu kehidupan saya yang berpakaian berbeda dengan yang lainnya, apakah munurut anda pakaian saya merugikan orang lain?"

"eeiiihhhh.... cerdik juga ya kamu berargumen, apakah semua  yang bercadar diajari berargumen seperti itu? Mantap juga ya." Ujurku menimpali dengan sinis.

"Allah yang mengajariku, Al-qur'an yang menuntunku untuk memberi pemahaman kepada orang yang tidak berpemahaman seperti anda". jawab wanita itu yang masih menatapku dalam-dalam seolah ingin menentangku.

"hhmmm... jangan sok suci loh,, beragama itu tidak harus kaku kayak kalian, hidup ini santai bro, singkat pula, jadi nikmati saja." Ujarku dengan ketus lagi.

"maaf, biarkan menikmati hidup anda sesuka anda, dan biarkan saya juga menikmati hidup saya dengan cara saya, kita punya cara menikmati dan mensyukuri hidup sendiri-sendiri, jika anda nyaman dengan gaya anda ,,, silahkan, dan saya pun sangat nyaman dengan gaya saya saat ini". Jawab wanita itu dengan nada santai yang semakin membuat darahku mendidih.

"banyak bacot loh,,,buka cadarmu itu, aku mau liat secantik apa sih wajah loh sampai sombongnya kayak gitu, ,,ayo buka''ujarku sambil mengangkat tanganku kearah wajahnya dan hendak memeksanya membuka cadarnya. Namun dengan gesitnya tangannya menghalau tanganku dan mendorongku hingga aku terjatuh terpental, darahku semakin mendidih.

" kurang ajaar kau ini, rasakan ini," ujarku sambil menuju ke arahnya ingin menamparnya dan memaksanya membuka cadarnya, namun lagi-lagi ia  tanganku di halau tangannya kali ini dengan gayanya yang merupai gaya silat sambil menendang kearah kemaluanku dan aku merasa sesak nafas dibuatnya mendapati perlawanannya yang gesit itu, darahku mulai naik, kali ini aku berusaha menyerangnya tanpa peduli dia itu seorang wanita, tetepi sebelum aku mendekatinya lagi, gadis itu sudah menghajarku dengan keras

"jangan berani menggangguku lagi, jika anda tidak ingin babak belur " ujar gadis itu dengan santainya.

"ohh... aku suka gayamu ...keren..tapi rasakan ini ", ujarku sambil melompat berusaha menendang dadanya, tapi  lagi-lagi gadis bercadar itu mampu menyelaknya dan tendangannya malah melayang ke punggungku, kurasakan tubuhku sempoyongan, tendangan gadis bercadar itu begitu kerasnya sehingga menbuatku roboh ke tanah, beberapa saat kemudian dia menghampiriku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun