Mohon tunggu...
Agil Norkhair
Agil Norkhair Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi ULM

Seorang anak perantauan yang memiliki minat di bidang desain grafis dan menekuni konsentrasi periklanan. Senang beraktivitas dan berorganisasi untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Merubah Nilai Moral Demi Kepentingan Pasar (Sebuah Kritik Terkait Komunikasi Pemasaran dan Moralitas)

28 Maret 2021   14:57 Diperbarui: 2 April 2021   16:46 1707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar : Youtube.com, Iklan Djarum Super Mild edisi Flyboard, oleh channel “iklan tv Indonesia”)

Salah satu contoh penerapan komunikasi terpadu dalam iklan yang biasa kita temui di televisi dan sosial media yaitu iklan Shopee.

Shopee sebagai salah tau media penjualan online terbesar di dunia memang sering menjadi pusat perhatian, bertambahnya minat para pembeli dan penjual untuk menggunakan aplikasi Shopee bukan hanya karena fitur yang disediakan. Namun banyaknya promosi dan iklan yang seringkali menarik perhatian konsumen juga menjadi faktor besar yang mempengaruhi tingginya minat konsumen untuk menggunakan aplikasi Shopee.

shopee-black-pink-road-to-1212-birthday-sale-6060130d8ede4829da7024f2.jpg
shopee-black-pink-road-to-1212-birthday-sale-6060130d8ede4829da7024f2.jpg
Shopee mempromosikan Event Belanja dan berbagai macam promosi lainnya dengan membuat iklan menarik yang menampilkan artis populer, bahkan tak tanggung-tanggung, Shopee beberapa kali menghadirkan bintang besar internasional seperti BLACKPINK, BTS, dan juga artis korea lainnya. 

Hal itu tentunya memerlukan modal yang tudak sedikit, namun pastinya pihak Shopee juga menerapkan strategi dalam merancang iklan tersebut. Di Indonesia sendiri kebanyakan pengguna toko online adalah para remaja dan wanita. 

Mayoritas konsumen belanja online berdasarkan gender adalah wanita dengan jumlah mencapai 65 persen. Jika digabung dengan generasi Z (15-24 tahun) maka jumlah pembelanja dari generasi muda mencapai sekitar 80 persen. "Jadi anak-anak muda usia 15-34 tahun mendominasi 80 persen daripada penggunaan e-commerce," papar Business Development Director Snapcart Asia Pasifik Felix Sugianto di Kantor Snapcart, Jakarta Selatan, Kamis (22/3/2018).
(sumber : https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/22/155001820/80-persen-konsumen-belanja-online-orang-muda-dan-wanita).

Fakta itu dimanfaatkan pihak Shopee untuk membuat iklan yang diisi oleh artis yang disukai banyak remaja dan wanita. Strategi ini sukses membuat Shopee menarik perhatian bahkan Iklan di Akun YouTube Shopee ditonton rata-rata Jutaan viewers.

aaa-606029a48ede485691082d62.jpg
aaa-606029a48ede485691082d62.jpg
Salah satu iklan Shopee terbaru yang telah tayang di televisi dan media YouTube adalah iklan Shopee 12.12 Birthday Sale. Iklan Shopee 12.12 Birthday Sale mempromosikan salah satu event unggulan yang ada di platform belanja online Shopee, yang mana pada event tersebut terdapat banyak promo dari para penjual dan bonus menarik seperti “Shopee gratis ongkir”. Dalam event ini pihak Shopee juga mengadakan program acara televisi dengan mengundang bintang ternama dari Korea Selatan yaitu Stray Kids. Hal ini dilakukan tentu saja untuk menarik minat pelanggan agar belanja di aplikasi Shopee.

Dilansir dari portal berita online kontan.co.id, tercatat lebih dari 3 juta pengguna berkunjung dalam 1 jam pertama pada tanggal 12 Desember 2020. Jumlah ini naik hingga 8 kali lipat dibandingkan dengan program serupa yang digelar pada tahun 2019. Transaksi individu terbesar yang dilakukan pada 2 jam pertama di hari Sabtu itu dengan nilai lebih dari Rp 60 juta. 


Berdasarkan fakta tersebut, iklan yang dirancang oleh pihak Shopee bisa dikatakan sukses menggait konsumen. Dari data diatas, pengguna Shopee meningkat secara pesat seiring iklan yang mengundang artis ternama tersebut ditayangkan. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi pemasaran terpadu bukan hanya bisa membangun image atau kesan produk yang dijual namun juga bisa meningkatkan tingkat penjualan tergantung dari strategi pemasaran yang sudah dirancang.

  • Bukti miris masyarakat mudah terpengaruh dengan tawaran  iklan

Kasus Iklan GrabToko yang berhasi menipu ratusan konsumen
Kasus Iklan GrabToko yang berhasi menipu ratusan konsumen

Grab Toko, sebuah layanan toko online, alias e-commerce  yang terjetrat kasus penipuan, . Para konsumen mengeluh melalui media sosial, mereka merasa ditipu lantaran barang yang dipesan lewat platform ini tak kunjung datang. 

Pada November 2020 lalu, GrabToko menayangkan iklannya melalui Televisi dan Sosial media secara besar-besaran. Dengan slogan 'Diskonnya Ngadi-ngadi' tersebut pada awalnya menawarkan diskon yang menggiurkan untuk pembelian gadget atau barang elektronik.

Iklan tersebut sukses menarik pelanggan dengan promosinya yang bisa dikatakan "luar biasa".

Strategi pemasaran semacam ini tentu tak asing di media periklanan Indonesia. Menggunakan diskon besar-besaran seperti toko online Shopee untuk menarik minat konsumen. GrabToko menjual berbagai macam barang elektronik dengan harga dan diskon menggiurkan, namun dibalik promo tersebut ternyata GrabToko melakukan penipuan, terdapat 980 konsumen yang tercatat menjadi korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun