Jadi punya tidak punya kekasih kedua temannya tidak tahu anaknya silent dan tertutup sebab itu maklum adanya.
Beda Sustini yang anak ASN anak ini manja dan senang  putus sambung dengan cowoknya yang kenal sejak SMP.
"kita akan tahu betapa jarak dan waktu akan memisahkan namun apakah kita yakin bahwa hati kita tetap terpaut dengan cita-cita dan cinta " Â coba Tya berbicara lagi.
"ini tulisan penyair hati, cinta dan cita-cita yang ternyata tahukan tidak bisa semerdeka burung bebas di langit sana" keluh Kustini.
"nanti penjara cinta bisa hanguskan cita-cita kita sebab cinta akan membuat terkurung di dalam tahanan rasa yang tidak bisa dilepaskan begitu saja sebab ada seseorang yang akan memiliki cinta ini" imbuh Karmiyati.
"weh melow kamu Kar tidaklah rumah dan suami serta anak itu titipan Gusti Allah dan itu harus disyukuri " Kustini agak tidak setuju dengan pendapat Karmiyati.
"era modern tetap harap maklum profesi dan suami akan menentukan masa depan mulai hari ini" Tya coba menengahi.
Kustini hanya diam sebab semua  bisa berubah sekian ribu derajat setelah seorang wanita juga perempuan sudah dimiliki seseorang maka langkahnya jadi mendua karir, jabatan atau mandiri dirumah tanpa keluar rumah sesuai keterampilan yang dimilikinya adalah pilihan serius saat ini.
"he kamu kok diam Kus?" Karmiyati menepuk bahu kanannya.
"sudahlah.."kaget ditepuk bahunya lalu berkilah.
"aku coba menikmati perdebatan ini " sahutnya penuh keyakinan.