Datang data kekuatan lucuti  dan hancurkan dengan senjata. Namun ini membuatnya resah dan gelisah sebab ini harus menyusup ke pesantren pada tempat yang tidak disangka-sangka.
"koptu iwan semua kupasrahkan kepadamu"
"siap komandan" Â walau hatinya gundah berbanding terbalik tugas di jalanan menyusup pada gerakan demo jalanan mahasiswa dan ormas.
Orang menyebutnya koptu "iwan " bukan nama sebenarnya (maaf aku saja tidak tahu nama sebenarnya) badannya kurus kerempeng agak gondrong senangnya bawa gitar kemana-mana kebetulan senang lagu bang Iwan Fals.
Ramadhan ini cerita bang Koptu Iwan membuat kami senang juga sedih sebab itu berkorban demi  nusa bangasa walau harus korbankan kepentingan pribadi dan keluarga.
Koptu Iwan masuk ke salah satu pondok pesantren yang diduga sebagai save house juga penyampai logistik untuk jaringan teror ini.
Hafalan Quran yang hampir 30 juz membuatnya bisa masuk ke pesantren untuk dekat dengan pengurus pondok apalagi keahliannya di perbekalan utak atik mesin membuatnya lekas diterima para santri di sana.
Datang sebagai pemuda pengembara dengan nama samaran Asroil.
"kita tidak punya data di dunia maya keterlibatan ponpes itu mas haji" kata sang komandan yang disebut juragan kentang itu.
"benar zonk pak juragan?" candanya
Ibarat oleh iwake ora kudu buthek banyune sungguh berat mengintai orang yang di ketahui bersih dan  sangat di cintai para santrinya.