Lelaki Peniup Seruling
"Kali ini aku tidak menyangka libur awal puasa ini menjumpai kisah yang membuatku tahu betapa kehidupan bisa jadi jungkir balik ibu menyuruh membantunya berjualan di warung ada seorang lelaki yang datang dengan serulingnya ke warung ibu setiap hari"
Kemana sehat dan sakit syukuri saja yang ada di badan kita kaya dan miskin adalah juga karena sebab kita yang menjalaninya.
"Kamu harus ikut mamak liburan puasa besok" kata mama kepadaku
"Males ma" jawabku singkat
"Malas, tahu siapa yang beliin pulsa itu?"dan siapa yang beliin baju?"Tanya mama kepadaku membuatku mati kutu dan sadar selama ini mama bekerja keras membantu bapak untuk memenuhi kehidupan kami dengan membuka warung di mbulak sawah pinggir utara desa kami.
"Ya siap bu " jawabku
"Siap, insyaallah begitu, janji adalah hutang yo nduk" kata mama sambil menyiapkan sayuran yang barusan dibeli pagi subuh di pasar desa kami.
Aku diam harus mengcancel semua rencana ku dolan bersama Retno berat memang ingin jalan-jalan di toko swalayan perbatasan desa jalan propinsi itu juga merubah jadwal setelah sholat subuh untuk sekedar motoran keliling desa.
"Jadi kita batal Rin?" tanya Retno teman karibku
"Terpaksa nieh aku harus membantu mama berjualan, untuk bisa beli baju lebaran besok" jawabnya sedikit menerangkan kepada Retno.