Mohon tunggu...
Akhmad Saefudin
Akhmad Saefudin Mohon Tunggu... Editor - An Amateur Writer

Penikmat tulisan bagus yang masih saja malas belajar menulis bagus......

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Saat Ibu Mendamprat Kurir Politik Uang

16 April 2019   20:09 Diperbarui: 17 April 2019   04:01 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

SELEPAS isya. Suasana di gang kampung kami masih ramai saat sekitar dua orang dengan sepeda motornya berhenti di dekat kami. Dua orang mendekati ibu yang tengah asyik bercengkrama dengan tetangga depan rumah. Tanpa ba-bi-bu, salah satunya menyodorkan tiga amplop untuk ibu dan tetangganya.

"Ibu-ibu, ini sedekah dari calon....tolong terima, tapi besok dicoblos ya..." kata si pemberi, lelaki muda bertubuh kurus.

Sontak raut muka ibu berubah. Urat keningnya berkontraksi. Dia kembalikan amplop berisi uang itu ke pemberinya. "Nggak usah dibayar, kalau calonmu baik pasti dipilih orang. Belum jadi sudah nyogok !," kata ibu ketus.

Suasana pun sedikit menegang, Dua tetanggaku itu reflek ikut mengembalikan amplop. Mungkin karena tersentak dengan respon ibu. Yang jelas, dua pemuda itu langsung ngacir dengan motornya.

***

Peristiwa itu terjadi sekitar lima tahun lalu. Waktu di mana dua orang memasuki gang untuk bagi-bagi uang adalah malam hari H, karena besoknya ada pencoblosan Pilkada. Yang jelas, setelah kejadian itu, paling tidak rumah kami tak lagi didatangi oleh para petugas calon, kurir politik uang. Tapi entah dengan tetangga yang lainnya.

Aksi bagi-bagi uang memang lazim kami jumpai di setiap malam H pencoblosan, apalagi pemilu legislatif. Satu rumah bisa dapat uang dua ratus dampai tiga ratus ribu dari beberapa caleg. Kata orang, momen politik sudah membudaya, terutama sejak pemilu 2009, saat mekanisme suara terbanyak menggantikan nomor urut caleg.  Ada uang bertebaran di malam hari H pencoblosan.

***

Malam ini, Selasa, 16 April 2019, entah kenapa gejala itu tak tampak. Apakah praktek politik uang tak lagi ramai atau keterbatasan mata dan telinga kami menangkapnya. Atau jangan-jangan, para tim sukses hingga kurir semakin mahir merancang  bagi-bagi uang.

Dari Bawaslu setempat, kami membaca ihwal modus baru praktek politik uang. Uang tak lagi dihamburkan di malam hari H, tetapi justru setelah pencoblosan. Mereka menyebutnya politik uang paskabayar. Setelah mencoblos, silahkan tunjukkan bukti ke tim sukses, uang pun cair. Benarkah??? Wallahu a'lam. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun