Mohon tunggu...
Nurul Fauziah
Nurul Fauziah Mohon Tunggu... Mencintai tulis-menulis

Mencintai Literasi dan Musik. Menggemari Film dan Anime. Menulis untuk Bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Final Destination: Bloodlines," Masih Brutal dan Penuh Trauma, Tetapi Lebih Istimewa

25 Mei 2025   18:31 Diperbarui: 25 Mei 2025   18:31 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Final Destination: Bloodlines | Source: cinemags.org

Jika Anda pernah menonton series terdahulu dari Final Destination, maka saya pikir Anda tidak akan asing dengan kalimat, “Kematian tidak suka dicurangi.” Benar?

Namun Final Destination: Bloodlines ini tampaknya mencurangi taglinenya sendiri. 

Bagaimana tidak? Setelah 14 tahun sejak terakhir kali seriesnya dirilis, film ini kembali hadir ke hadapan kita semua dengan membawa sekumpulan mimpi buruk yang siap membuat penontonnya terkaget-kaget, menutup mata, dan berteriak.

Hingga artikel ini ditulis, Film besutan sutradara Zach Lipovsky dan Adam B. Stein ini memperoleh nilai tertinggi dari para pendahulunya, yaitu dengan skor sebanyak 92% versi Rotten Tomatoes dengan rating 7.1/10 versi imdb.  

Sinopsis

Berkisah tentang seorang mahasiwa bernama Stefani Reyes yang setiap malamnya selalu diganggu mimpi buruk berupa kematian tragis dari sekumpulan orang asing di sebuah menara bernama Skyview.

Mimpi seram tersebut bukan hanya sekedar menganggu kehidupannya, tetapi juga menyisakan misteri yang aneh. Terutama dengan fakta bahwa seorang wanita muda di mimpinya memiliki nama yang sama dengan neneknya, Iris Campbell.

Oleh karena itu, Stefani segera mencari sang nenek dengan harapan agar mimpi anehnya berhenti. Namun, ia malah diberitahu bahwa wanita yang dilihatnya memang sang nenek. Dan Iris pun bilang bahwa kematian sedang mengejar mereka sekeluarga. Mengapa?

Karena neneknya berhasil menyelamatkan seluruh orang yang seharusnya mati di Skyview. Masalahnya, kematian tidak suka dicurangi.

Setelah mendengar penjelasan tersebut, mampukah Stefani melindungi keluarganya dari kematian yang jelas mengintai mereka?

Plot yang “akhirnya” Lebih Berisi dan Emosional 

Premis cerita Final Destination dari masa ke masa pada dasarnya adalah bagaimana sekompok orang yang awalnya selamat dari bencana besar, harus mengakali kematian mereka sendiri agar tetap hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun