Mohon tunggu...
Nurul Fauziah
Nurul Fauziah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai tulis-menulis

Alumni Ilmu Sejarah FIB UI. Mencintai Literasi dan Musik. Menggemari Film dan Anime. Menulis untuk Bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Dilema Bystander Effect dalam "The Witness", Teror Psikopat terhadap Para Saksi Mata

8 November 2021   19:59 Diperbarui: 8 November 2021   22:56 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Witness | Source: koreanfilm.or.kr

Seorang wanita tanpa hati malah menggilir surat perjanjian ke sesama penghuni apartemen. Menyuruh mereka untuk menutup mulut karena khawatir nilai jual apartemen mereka akan jatuh.

Jahat? Memang.

Sedikit Cerita tentang Kitty Genovese

Cho Kyu Jang selaku sutradara rupanya mengadaptasi peristiwa pembunuhan yang menjadi awal munculnya teori Bystander Effect, kasus Kitty Genovese.

Pada Maret 1964, Kitty Genovese yang baru pulang dari tempat kerjanya diserang secara brutal oleh seorang pria di sekitar lingkungan apartemennya.

Kitty berteriak meminta tolong. Akan tetapi tidak ada satupun penghuni apartemen yang keluar membantunya.

Peristiwa tersebut terjadi sampai beberapa menit. Bahkan sang pelaku sempat melakukan pelecehan seksual terhadap kondisi Kitty yang sudah mengenaskan.

Ketika polisi datang dan menyelidiki kasus, diketahui bahwa ada beberapa tetangga yang meneriaki pelaku dan akhirnya menghubungi polisi.

Namun tidak ada yang keluar atau bertindak tepat di saat Kitty benar-benar membutuhkan mereka. Alhasil, nyawa sang gadis tidak tertolong dan pelaku melarikan diri.

Gilanya, total 38 orang dari jumlah penghuni apartemen tersebut mengaku “mengetahui” kejadian tersebut. 

Situasi ini pun lantas dikemas dan diinterpretasikan secara elegan oleh Cho Kyu Jang melalui babak awal The Witness. 

Awalnya, kita dibuat berdebar saat menyaksikan momen kejar-kejaran sang psikopat dengan korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun