Mohon tunggu...
Nurul Fauziah
Nurul Fauziah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai tulis-menulis

Alumni Ilmu Sejarah FIB UI. Mencintai Literasi dan Musik. Menggemari Film dan Anime. Menulis untuk Bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review Komik "Blue Lock", Haram Dilewatkan oleh Pecinta Sepak Bola!

14 Agustus 2021   19:24 Diperbarui: 14 Agustus 2021   23:32 9296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Blue Lock, source: chapteria.com

Selain itu, karena sejak awal pembaca sudah diberitahu bahwa Blue Lock sama sekali tidak mengagungkan friendship goals, setidaknya saya sendiri tidak terlalu merasa terikat pada sebuah tim.

Meskipun saya tidak menampik bahwa Kaneshiro sensei mampu membangun ikatan emosional antar karakter saat mereka berada di tim yang sama, pada akhirnya kita sebagai pembaca hanya dibuat untuk peduli pada para tokoh Blue Lock sebagai pribadi mereka sendiri. Bukan pada tim mereka.

Maksud saya, mungkin bisa dianalogikan dengan komik Haikyuu. Ketika tim Karasuno mesti berpisah setelah tamat SMA, kita mungkin merasa kecewa dan sedih karena sudah terikat dan mencintai tim Karasuno. 

Akan tetapi Blue Lock melawan situasi itu. Kita dipaksa berpikir bahwa kita tidak boleh bersimpati pada mereka sebagai sebuah tim. Lagipula, bukankah adanya perubahan anggota dalam sebuah grup itu biasa?

Screenshot Blue Lock chapter 62, source: mangaowl.net
Screenshot Blue Lock chapter 62, source: mangaowl.net

Meskipun begitu, konsep Badass Striker ini bisa jadi bumerang
Sejujurnya, saya bukanlah penggemar sepak bola sehingga meskipun ada beberapa bagian dari sepak bola yang tidak saya mengerti, saya hanya tinggal skip dan tetap menikmati kisahnya. Akan tetapi mungkin tidak bagi sebagian pembaca. Terlebih jika Anda bukan sekedar penggemar, tetapi maniak sepak bola.

Karena komik ini hanya fokus mengembangkan striker, posisi-posisi lain yang sejatinya ada dalam suatu tim tidak terlalu dibahas. Bahkan cenderung dilupakan. Kondisi ini mungkin akan membuat Anda tidak nyaman karena seolah-olah, posisi paling sempurna dalam tim bola adalah striker sehingga para penggemar posisi lain seperti pemain tengah atau kiper mungkin akan marah.  

Konsep egoisme yang ditawarkan pun mungkin akan membuat beberapa orang kesal. Sebab, salah satu inti terpenting dari sepak bola adalah kerja sama tim. Apabila ada anggota yang bermain egois, tentu hal tersebut dapat mempengaruhi ritme pertandingan sehingga membuat tim tidak solid.  

Saya pribadi juga kadang merasa agak lelah saat melihat Jinpachi yang terlalu menekan para striker untuk lebih serakah. Mungkin sesuai dengan namanya, Jinpachi “Ego” sehingga tugasnya sebagai karakter adalah memaksa Isagi dan kawan-kawan bertindak egois.

Kesimpulan
Overall, komik ini sangat menyegarkan untuk dibaca. Mungkin selama 10-20 chapter pertama Anda akan merasa lelah namun seiring berjalannya waktu Anda mungkin jadi sangat terikat dengan alurnya yang semakin lama semakin intens sehingga Anda akan terus menantikan updatenya.

Saya sendiri memberi skor 8,7 /10 karena saya menyukai konsepnya yang berani mendobrak kebiasaan dan elemen-elemen lama di semesta komik sport. Kualitas visual yang memanjakan mata pun sepatutnya dipuji. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun