Mohon tunggu...
Saya Maslihah
Saya Maslihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nama lengkap Maslihah, sebagai Mahasiswa aktif Universitas Jember angkatan 2018.

hobi menulis, mengobservasi, tertarik dengan tantangan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sudahkah "Healing" Hari Ini? Tetap Sehat di Era Gempuran "Takut Tambah Dewasa"

9 Juli 2022   18:17 Diperbarui: 9 Juli 2022   18:25 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source of : Ahmad Zainuri (pemandangan bukit Geger)

Kata "Healing" baru-baru ini sedang trend di media sosial terutama di kalangan remaja-dewasa. Kata ini sering dikaitkan dengan liburan, jalan-jalan, atau mencari sesuatu yang menenangkan. Kata healing bukan sekedar pemaknaan pada "seberapa banyak menghabiskan waktu untuk mendapatkan kesenangan", namun lebih dari itu.

Kata healing berasal dari bahasa inggris yang berarti "penyembuhan". Arti healing sebenarnya dikaitkan dengan penyembuhan pikiran, batin, maupun jiwa akibat adanya tekanan yang berlebih. Tekanan tersebut dapat berasal dari stressor baik dari luar maupun dari dalam diri, kemudian akan membentuk kondisi stress.

Nah, lalu apakah stress harus diperhatikan atau bahkan diobati? Apa sebenarnya pengaruh stress terhadap kehidupan?

Tanpa teoripun kita semua sepakat jika stress tidak baik bagi kesehatan, bukan?

Tubuh manusia sebenarnya dapat mengendalikan stress, namun apabila dalam jangka hitungan kronik (waktu yang lama) maka akan berdampak pada tubuh. Stress berdampak pada sistem tubuh termasuk sistem muskuloskeletal, sistem respirasi, kardiovaskular, gastrointestinal, sistem saraf, dan sistem reproduksi.

Dampak stress pada sistem muskuloskeletal

Saat tubuh mengalami stress, otot akan reflek bereaksi dan menimbulkan "ketegangan otot" dan kemudian akan berlalu seiring dengan menghilangnya stress. Namun, apabila terjadi dalam jangka waktu yang lama makan akan berdampak pada nyeri area bahu, leher, kepala, dan punggung.

Dampak stress pada sistem respirasi

Reaksi tubuh ketika mengalami stress salah satunya adalah adanya gejala pernapasan seperti sesak napas atau napas menjadi cepat. Hal ini terjadi karena saluran pernapasan antara hidung dan paru-paru menyempit. Hal ini mungkin biasa bagi orang yang tidak memiliki gangguan pernapasan, namun akan berdampak yang signifikan terhadap orang yang memiliki gangguan pernapasan seperti asma dan COPD.

Dampak stress pada sistem kardivaskular

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun