ADHD tipe ini disebut Predominantly Hyperactive-Impulsive Presentation. Anak dengan kondisi ini biasanya merasakan gejala seperti:
*Sering merasa gelisah bila duduk dengan membuat gerakan-gerakan kecil atau menepuk-nepukkan tangan dan kaki.
*Tidak bisa duduk diam.
*Lari atau memanjat di tempat yang tidak seharusnya.
*Tidak bisa bermain atau melakukan hobi di waktu luang dengan tenang.
*Sering banyak gerak seperti dikendalikan dinamo.
*Terlalu banyak bicara.
*Sering menjawab sebelum selesai diberikan pertanyaan.
*Sering bermasalah dalam menunggu giliran.
*Sering menginterupsi orang lain.
Gejala yang sama setidaknya harus muncul persisten selama 6 bulan.
3. Tipe Campuran
ADHD tipe campuran merupakan gabungan dari ADHD tipe Predominantly Inattentive Presentation dan Predominantly Hyperactive-Impulsive Presentation yang gejalanya muncul seimbang.
Selain menilai dari gejala yang muncul, Mama juga harus memperhatikan hal berikut:
*Gejala harus sudah ada sebelum anak berusia 12 tahun.
*Muncul dalam dua atau lebih situasi (misalkan rumah, sekolah, tempat kerja, pergaulan).
*Ada bukti yang jelas bahwa gejala mempengaruhi hidup anak sehari-hari.
*Dokter harus memastikan tidak ada gangguan tumbuh kembang lainnya secara mental pada si Kecil. Pasalnya, gangguan kecemasan pada anak dapat menunjukkan gejala-gejala yang mirip dengan ADHD. Â
Â
Walaupun tampaknya mudah, tapi dokter spesialis anak atau dokter spesialis kesehatan jiwa harus ekstra hati-hati dalam mendiagnosis si Kecil dengan ADHD.
Bagaimana Cara Mendeteksi ADHD pada Anak?
ADHD sering disalahpahami dengan autisme atau masalah perilaku anak. Jadi, Mama perlu membawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Berikut adalah hal yang mungkin dilakukan dokter sebagai cara mendeteksi anak ADHD:
*Pemeriksaan fisik.
*Mengamati gejala ADHD pada anak.
*Riwayat kesehatan.
*Wawancara dengan Mama Papa, serta orang-orang di sekitar si Kecil.
Anak didiagnosis mengalami ADHD apabila:
*Anak setidaknya memiliki 6 tanda atau ciri ADHD, seperti sering melakukan gerakan kecil berulang-ulang atau mudah teralihkan.
*Anak mengalami gejala ADHD selama 6 bulan atau lebih di bawah usia 12 tahun.
*Gejala ADHD menyebabkan masalah bagi si Kecil di lebih dari satu lingkungan, seperti di rumah, sekolah, dan lainnya.
Bila si Kecil terbukti menderita gangguan mental lain, misalkan gangguan cemas, maka diagnosis ADHD dapat langsung disingkirkan.