Manusia kini resah dan gelisah melihat dunia semakin parah. Dunia seolah menunjukan rasa ketertindasan dan kekesalan nya kepada umat yang kini semakin buas dalam berperilaku, jika dirasakan baik buruknya realitas dunia ini berlaku seiring manusia dalam ber-akhlak. Umat yang lupa dengan kodratnya kini seolah kuat dan mampu tanpa-Nya. Hingga nestapa menyelimuti semesta.
Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Dicipta sebagai khalifah dimuka bumi untuk menanam benih-benih kebaikan untuk alam semesta. Bukankah hal itu juga termasuk ibadah? Tentu saja. Dimulai dari Adam khalifah pertama dimuka bumi hingga sampai pada Nabi terakhir Rasululah SAW, Â dilanjutkan oleh kita sebagai generasi terbaik dalam menuai kebaikan di bumi cinta yang telah ia cipta.
Teringat ada pepatah arab mengatakan : 'Man 'arofa 'nafsahu 'arofa Rabbahu". Artinya, "Siapa yang mengenal dirinya pasti mengenal Tuhan-Nya". Pepatah ini sesuai dengan apa yang dijelaskan di atas yang menjelaskan tentang identitas diri, kita harus paham secara mendalam mengenai 3 hal : Kita berasal dari mana? Hidup untuk apa? Dan kemana kita kembali? Jawaban dari pertanyaan itu adalah Allah SWT.
Maka jangan heran dengan permasalahan yang ada sekarang, manusia telah lupa dengan identitasnya, kita berlomba-lomba mengejar dunia hingga lupa dengan yang abadi selamanya. Maka dimulai dari mengenal diri, kita bisa membuat dunia tersenyum ramah kembali seperti halnya dulu yang dilakukan oleh para pendahulu kita yang mengerti akan identitasnya sebagai manusia yang rapuh.
Manusia yang mengenal Tauhid yang teguh.
Manusia yang mampu meredam Ego kesombongan.
Manusia yang senantiasa bersimpuh luruh pada-Nya.
Sebagai penutup aku teringat petuah Ibnu Athaillah yaitu : "Salah satu tanda sukses di akhir perjalanan adalah kembali kepada Allah di awal perjalanan".
Sekian dan mohon maaf.
Penulis hanya menulis sesuai apa yang di rasakannya sebagai manusia yang tidak luput dari salah dan dosa.
 Bumi, 01 Juli 2020