Mohon tunggu...
Satriyo
Satriyo Mohon Tunggu... Lainnya - Salam pelajar

Pemuda pencinta seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Mencintaimu: Semesta

28 April 2020   15:50 Diperbarui: 28 April 2020   15:52 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hembusan angin menyeruak dalam dinding hati,
Selayaknya embun menetes di pagi buta.
Aku mencoba menari-nari di punggung cintamu,
Selayaknya senja mengitari sang Surya untuk tenggelam bersama.

Kupetik kuncup mawar yang hendak mekar : dengan semerbak cinta yang bertabur.
Aroma riang terselubung dalam helaian kelopak-kelopak nya : membawa jiwa seakan ke nirwana.

Kuhirup dalam dalam sampai ke Sukmaku,
Udara sebelum subuh berkumandang.
Aahhhh....
Aku jatuh hati padamu : semesta.
Biarkan aku memeluk mesra dirimu,
Biarkan aku tetap mendekapmu,
Biarkan aku bersamamu,
Mengayunkan langkah menuju rumah suci mu.

Fajar kian menyingsing dari ufuk nya.
Pertanda embun akan segera hilang.
Menetes dalam daun, batang dan akar sang mawar.
Mencengkeram kehidupan dari sang alam.

Berandai-andai jika kau kekasihku,
Akan ku belai setiap jengkal tubuhmu.
Akan ku dekap hembusan nafasmu,
Akan ku jaga embun sejukmu.

Mentari menghapus jejak embun pagi,
Namun tak apa. Aku akan kembali esok sebelum ia melebur bersama nya.

Aku mencintaimu : Semesta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun