Mohon tunggu...
Satriwan Salim
Satriwan Salim Mohon Tunggu... profesional -

Pendidik di SMA Labschool Jakarta-Univ. Negeri Jakarta (UNJ). Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Pengurus Asosiasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI). Alumni Program Studi Pengkajian Ketahanan Nasional Pascasarjana Universitas Indonesia (UI). Bisa kunjungi Blog saya di www.satriwan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siswaku: Satu Pertanyaan untuk Panglima

23 September 2017   21:00 Diperbarui: 23 September 2017   23:00 2471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Meneriakkan yel-yel meniru tentara. Latihan baris-berbaris pada tentara. Upacara adalah ritual wajibnya. Semuanya berguru pada tentara.

Tak lupa, para calon pegawai negara pun dilatih wawasan kebangsaan, mental dan fisiknya oleh tentara. Prajabatan sebutannya.

Bahkan, resepsi pernikahan warga sipil pun di gedungnya tentara. Mungkin karena murah biayanya atau luas parkirannya. Mungkin juga karena aman penjagaannya.

Itulah sekelumit kisah tentang tentara. Di negeri yang berasaskan Pancasila.

Tapi satu pertanyaan siswaku yang tersisa. "Pak guru, kenapa instruksi nonton bersama Film G30S/PKI ini, baru diperintahkan Panglima tahun sekarang ya?"

Silakan dijawab, Pak Panglima!

Jika tentara itu memang manunggal dengan rakyatnya...

*Penulis adalah guru di SMA Labschool Jakarta dan Peneliti PUSPOL Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun