Mohon tunggu...
Satrio Arismunandar
Satrio Arismunandar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku, esais, praktisi media, dosen ilmu komunikasi, mantan jurnalis Pelita, Kompas, Media Indonesia, Majalah D&R, Trans TV, Aktual.com. Pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Penulis buku, esais, praktisi media, dosen ilmu komunikasi, mantan jurnalis Pelita, Kompas, Media Indonesia, Majalah D&R, Trans TV, Aktual.com. Pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Emji Alif dan Perjalanan ke Dalam Diri

30 Agustus 2021   03:34 Diperbarui: 30 Agustus 2021   03:38 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

To travel is to take a journey into yourself.

Danny Kaye (1911-1987)

Kutipan ucapan Danny Kaye di atas adalah ungkapan yang selama puluhan tahun memberi inspirasi bagi saya, sebagai wartawan muda yang sering melakukan perjalanan dalam tugas liputan di lapangan. Khususnya di wilayah konflik Timur Tengah, seperti Irak, Iran, Yordania, Mesir, Libya, Palestina, Israel, dan juga Bosnia-Herzegovina.

Danny Kaye atau David Daniel Kaminsky adalah aktor, komedian, dan penyanyi kelahiran Brooklyn, New York, Amerika. Berkarir di dunia flm sejak 1937, Kaye pernah memenangkan Golden Globe, dan wafat karena gagal jantung dan komplikasi penyakit lain di usia 76 tahun.

Ucapan Kaye itu teringat kembali oleh saya, ketika senior saya Emji Alif meminta saya memberi kata pengantar untuk buku kumpulan puisinya. Emji Alif adalah senior saya di Fakultas Teknik UI tempat saya kuliah (1980-1989), di kelompok pecinta alam KAPA FTUI, dan di dunia penulisan fiksi.

Saya masih ingat betapa banyak saya belajar dari Emji Alif. Sebagai mahasiswa jurusan Elektro FTUI, saya dulu mencoba membiayai kuliah dengan hasil kerja sendiri. Saya mulai dengan menulis cerpen di majalah remaja, seperti Gadis, Anita Cemerlang, tabloid Mutiara, dan sebagainya. Saya juga menulis puisi, cerita bersambung, esai, laporan perjalanan, dan resensi buku. Waktu itu era 1980-an.

Secara formal, saya tidak pernah diajari teknik menulis oleh Emji. Tetapi Emji adalah guru saya secara tak langsung, karena saya membaca cerpen-cerpennya di Majalah Gadis. Saya mempelajari gaya penulisannya –serta gaya penulis-penulis lain-- untuk meningkatkan kualitas tulisan saya sendiri.

Maka saya merasa mendapat kehormatan, ketika oleh Emji Alif diminta menulis kata pengantar untuk buku puisinya ini. Sebagai junior, saya tidak berpretensi untuk memberikan sesuatu yang baru atau lebih bernilai dari karya Emji, guru tak langsung saya. Tapi saya akan mencoba “membaca” puisi-puisi Emji dari perspektif kutipan Kaye di atas.

***

Baru belakangan ini saya tahu, bahwa ucapan Danny Kaye itu oleh sejumlah kalangan disebut sebagai “kutipan yang paling inspiratif bagi mereka yang suka melakukan perjalanan.” Di mana letak getaran kekuatan ucapan Kaye tersebut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun