Mohon tunggu...
Satrio YogaPratama
Satrio YogaPratama Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Mercubuana

42321010086 - Dosen pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Desain Komunikasi Visual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis K14_Determinants of Corruption in Developing Countries Ghulham Shabbir, Mumtaz Anwar

3 Desember 2022   00:33 Diperbarui: 3 Desember 2022   01:00 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.tripadvisor.co.id/Attraction_Review-g294229-d4608565-Reviews-or20-Monumen_Pancasila_Sakti-Jakarta_Java.html

Bagi Transparency International Corruption Perceived Index 2006; itu Islandia, Finlandia Baru serta Selandia Baru merupakan negeri yang dikira sangat tidak korup dengan skor CPI 1/ 163. Di sisi lain, catatan kabupaten yang sangat dikira korup bersama dengan skor CPI tercantum Haiti( 163/ 163), Guinea( 160/ 163), Irak( 160/ 163) serta Myanmar( 160/ 163). 

Negeri yang sangat tidak korup merupakan negeri yang mempunyai tingkatan korupsi yang lebih besar demokrasi, tingkatan kebebasan ekonomi yang lebih besar, kebebasan pers serta integrasi ekonomi( keterbukaan perdagangan). Negeri yang sangat korup tidak mempunyai norma politik yang kokoh, kurang ikut serta dalam ekonomi dunia serta penduduknya pula kurang mempunyai kebebasan ekonomi.

Berikut ialah diagram pencar yang menyajikan ikatan dari korupsi dengan seluruh aspek ekonomi semacam; kebebasan ekonomi, pemasukan rata- rata, globalisasi, tingkatan pembelajaran serta distribusi pemasukan( kesenjangan pemasukan).

1-14-638a3cfc4addee2b337d2692.jpg
1-14-638a3cfc4addee2b337d2692.jpg
Diagram pencar menyajikan ikatan antara korupsi serta kebebasan ekonomi. Kemiringan garis negatif menegaskan hipotesis kalau ekonomi bertambah kebebasan hendak kurangi tingkatan korupsi. Perihal itu menunjang pemikiran Henderson( 1999) kalau korupsi berkorelasi negatif dengan bermacam penanda kebebasan ekonomi. 

Ikatan yang nyaris sama ditemui buat seluruh aspek ekonomi lainnya17. Kami pula sudah menyelidiki ikatan korupsi dengan aspek non- ekonomi Suka; demokrasi, kebebasan pers serta bagian populasi yang berafiliasi dengan agama tertentu, dengan dorongan diagram pencar. Ikatan antara demokrasi serta korupsi merupakan ditunjukkan pada foto 2, buat aspek yang lain amati lampiran.

214-638a3d4008a8b522dc3c4db2.jpg
214-638a3d4008a8b522dc3c4db2.jpg
Angka ini kembali menampilkan ikatan negatif antara korupsi serta demokrasi. Ini menyiratkan kalau dengan mengadopsi norma- norma demokrasi buat waktu yang lebih lama hendak kurangi tingkatan korupsi. Demokrasi pula menunjang kebebasan berdialog serta pers. kebebasan ini membolehkan masyarakat buat menguak data, mengajukan persoalan, permintaan persoalan serta menyiarkan temuan mereka; serta di sebagian negeri, catat keluhan mereka langsung ke ombudsman. 

Penemuan ini didukung oleh Kunicova- R. Ackerman( 2005). Buat analisis multivariat, kami memperkirakan kedua persamaan; persamaan( 2) buat determinan ekonomi serta persamaan( 4) buat determinan non- ekonomi.

Sepanjang ditaksir, kami mempraktikkan Uji Heteroskedastisitas Putih buat mengecek Heteroskedastisitas permasalahan yang bisa jadi mencuat sebab informasi cross sectional. Dalam sebagian permasalahan, kami menciptakan signifikan F- Statistics yang menampilkan terdapatnya permasalahan Heteroskedastisitas, hingga buat menghilangkannya permasalahan kami memakai 2 uji; Standar Tidak berubah- ubah Heteroskedastisitas Putih serta Newey- West HAC Standard Errors& Covariance buat menghapus permasalahan. 

 

Hasil Penelitan

Dengan memikirkan aspek ekonomi serta non- ekonomi dari korupsi. Catatan aspek ekonomi murni terdiri dari kebebasan ekonomi, globalisasi, pembelajaran, tingkatan pemasukan rata- rata serta distribusi pemasukan. Dalam kelompok kedua kami memasukkan kebebasan pers, tingkatan demokrasi serta proporsi penduduk yang menganut agama tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun