Namun harga daging ayam bisa sedkit tersenyum dan -malah- menjadi pilihan ibu-ibu untuk menyediakannya di menu buka dan makan sahur.
Tercatat, daging ayam bisa didapat dengan harga Rp 25ribuan /Kg. Harga ini bisa jadi berbeda jauh dengan harga yang didapat pada Ramadhan sebelumnya lho.
Tentu saja sajian paha dan dada ayam bisa menjadi menu mengasikkan untuk disajikan dalam menu andalan. Jika harga beras, bawang, kecap, dan juga cabai bersahabat.
Ya jadilah menu ayam bakar itu sebagai menu lezat yang tak bosan dijadikan menu berbuka sekaligus menu sahur kan, begitu saja hari-hari? Hemm Yummy..
Namun Harga ikan laut malah melejit di Samarinda, Ikan gembong saja yang sebelumnya bisa didapat dengan harga Rp 18ribu kini harus dibayar dengan harga Rp 28 ribu perkilo. Lalu ada juga ikan layang semula Rp 13 ribu naik menjdi Rp 25 ribu perkilo.
Padahal nutrisi dan gizi daging ikan menjadi sangat penting ya untuk masa sekarang. Dimana kandungan gizi ikan tentu saja bermanfaat bagi penciptaan daya tahan tubuh atau imun pada masa pandemic ini.
Bisa kamu bayangin gak? Menu ikan jika dibakar atau digoreng bila ditemani dengan olahan sayur bayam, sambal pencit, juga pasti nendang banget di perut kan? Namun ya mau bagaimana? Jika harga nya mahal!
Kembali lagi, mahal dan murah memang relative kan? Jika asumsi kita dengan manfaat daging ikan yang banyak dengan harga segitu, bisa saja kita berasumsi malah murah jadinya sih.
Ah, tapi bersyukur bagi kita yang masih mempunyai asumsi itu sih, bisa membeli menu makanan apa saja tanpa tergantung mahal-murah harga sembako di pasaran.