malamku terasa berat
habiskan waktu untuk tulis syair-syair bodoh
tapi bagiku ini lebih indah daripada mengecup bibir wanita
ataupun tidur berselimut kekasih
terpaku menadah tetesan pena
dan melempar pasir-pasir cinta
ketimbang meneguk nikmatnya arak cina
di malam yang kian sayu
berpeluk untaian kata nelangsa
sungguh ya Allah,
karena ku tahu, tak mungkin sama derajatku
yang kurangkai tiap diujung malam
(11_12_2008)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI