Mohon tunggu...
The Sas
The Sas Mohon Tunggu... Seniman - Si Penggores Pena Sekedar Hobi

Hanya manusia biasa yang ingin mencurahkan apapun yang ada dalam isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja di Tanjung Putat

12 September 2020   19:12 Diperbarui: 12 September 2020   19:14 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku ingin kita bertemu sore ini di Tanjung Putat."

Begitu bunyi pesan dihandphone Dewa. Dari Kennova.

Dewa menarik nafasnya. Ia sebenarnya sedikit berat memenuhi ajakan ini. Tapi ia meyakinkan dirinya, harus, biar semuanya jelas.

Sekitar pukul empat Dewa melajukan motor vespanya ke batas utara Pulau Bangka. Pantai Tanjung Putat, salah satu tempat wisata di Kecamatan Belinyu.

Desau pohon kelapa yang hampir menjadi korban abrasi laut, ditingkahi nakalnya tiupan angin barat. Perahu-perahu nelayan tertambat manis di perairan. Hingga bebatuan hasil karya seniman alam yang bertebaran menghiasi Pantai Tanjung Putat.

Dewa naik ke salah satu batu yang lumayan besar. Disana sudah menunggu seorang gadis jelita sedang asyik memandang laut pasang. Ombak datang bergulung-gulung memecah pantai kemudian mengulanginya lagi dari awal, terus tanpa henti, tanpa lelah.

"Kennova."

Gadis itu menoleh mendengar namanya dipanggil. Deg, jantung Dewa berdegup sejenak melihat senyuman manis Kennova yang dulu pernah dan sekarang pun masih memesona dirinya.

"Dewa."

"Apa kabar, Va?" tanya Dewa kemudian duduk di samping Kennova.

"Alhamdulillah baik. Kamu?" Kennova balik bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun