Mohon tunggu...
Saskia Gustiannisa
Saskia Gustiannisa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa sosiologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Talcott Parsons tentang Fungsionalisme Struktural

18 September 2022   12:18 Diperbarui: 18 September 2022   12:21 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Talcott Parsons merupakan salah satu sosiolog terkenal dalam ranah ilmu sosiologi. Ia lahir pada tanggal 13 Desember 1902 di Colorado, Amerika Serikat dan meninggal pada tahun 1979 di Munchen. Parsons memiliki seorang ayah yang merupakan seorang pendeta sekaligus professor di suatu universitas kecil. Tahun 1924 Talcott mendapatkan gelar sarjana muda dari Universitas Amherst dan menyiapkan desertasinya di London School of Economic.

Pada tahun 1937, Parsons menerbitkan sebuah buku yang berjudul The Structure of Social Action  yang membawanya menjadi ketua jurusan Sosiologi di Universitas Harvard pada tahun 1944. Setelah itu, pada tahun 1951 Parsons kembali menyusun sebuah buku yang berjudul The Social System dan menjadi tokoh dominan Sosiologi Amerika. Pemikirannya yang konservatif dan  sulit dipahami, membuat ia mendapat serangan radikal kaum sayap kiri.

Asumsi Fungsionalisme Struktural

Salah satu pemikiran Parsons ialah tentang fungsionalisme struktural. Fungsionalisme Struktural ini memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang terintegrasi secara fungsional ke dalam suatu bentuk ekuilibrium. Fungsionalisme struktural ini diasumsikan oleh Parsons sebagai anatomi tubuh manusia yang terintegrasi satu sama lain atas nilai-nilai kemasyarakatan anggotanya sehingga masyarakat tersebut dipandang sebagai suatu sistem sosial yang menyatu dalam keseimbangan. Apabila terjadi perubahan pada satu bagian akan menyebabkan ketidakseimbangan yang menciptakan perubahan pada bagian lainnya.

Aktor dan Sistem Sosial

Fungsionalisme struktural ini saling terkait dengan aktor dan sistem sosialnya. Individu disini tidak terlepas dari yang namanya proses sosialisasi dari anggota masyarakatnya, seperti keluarga. Sehingga dengan adanya proses sosialisasi tersebut, seorang individu memiliki tujuan atau nilai orientasi terhadap masyarakat di sekitarnya. 

Masyarakat sebagai sistem sosial yang menjadi hubungan antara bagian yang membentuk satu keseluruhan yang berupa organisme sosial. Sistem sosial menjadi sebuah konsensus atas kesepakatan bersama dalam sebuah masyarakat. Terdiri dari sejumlah aktor individual yang berinteraksi dalam lingkungan tertentu dan memiliki motivasi untuk mencapai tujuan tertentu yang diturunkan dalam sebuah aturan ataupun nilai.

Eksistensi Aktor dalam Sistem Sosial

Dalam menjaga pola integrasi dalam sebuah sistem sosial, tentunya harus melalui proses internalisasi dan sosialisasi. Namun tidak begitu dengan Parsons, ia mengatakan bahwa aktor hanya bertindak sebagai penerima dari aktor lain secara pasif. Anggapan Parsons inilai yang menuai kritikan dari Francois Baurricaud dengan dialektika sosialisasinya. Justru Francois mengatakan hal yang sebalaiknya dengan Parsons. Ia mengatakan bahwa masyarakat bertindak secara aktif.

Proses sosialisasi terjadi dalam diri individu yang ditanamkan dengan nilai, norma, dan order. Dalam konteks inilah proses internalisasi akan semakin kuat dan akan membentuk sebuah kesadaran kolektif dari masyarakatnya.

Tindakan Sosial Aktor (Individu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun