Maafkan kami Raden Mas Tirto Adi Suryo
Adam Malik, Mochtar Lubis, BM Diah,
Rosihan Anwar, Abdul Azis
dan sederet nama lain, para perintis pers Indonesia
Sebagian dari kami lebih suka menjadi tukang penatu
memeras dan menyeterika sumber berita demi segepok uang
daripada menulis fakta dan kebenaran
yang menjadi landasan profesi wartawan
asal ada uang damai, berita kebenaran tak jadi diturunkan
Maafkan kami, jika sebagian dari kami
lebih suka jadi tim buser
bukan untuk menggali berita dan investigasi, namun
bergerombol seperti antrian penerima sedekah
juragan besi tua
menunggu pembagian jatah amplop
dan menjadi malas menulis berita dari otak sendiri
sudah tersedia rilis ataupun tinggal klik mesin AI
Maafkan kami jika sebagian dari kami
lebih suka petentang petenteng, bergaya preman
dengan bordiran besar bertulis pers di jaket kulit
lalu menekan, mendesak, menakuti
seolah oknum sakti
namun hasil tulisannya sama sekali tidak bunyi
atau malah tak ada sama sekali
Maafkan kami
mereka sebagian kecil dari kami
tapi tindakannya sungguh mencoreng harkat martabat
profesi kami
Mereka membonceng profesi mulia ini
untuk kepentingan pribadi
Surabaya, Desember 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI