Setiap orang tentu ingin hidup sehat dan produktif bekerja supaya bisa hidup dengan baik. Namun bagaimana jika kita memiliki penyakit kusta dan masih dianggap penyakit kutukan di masyarakat? Tentu sebagai makhluk sosial kita perlu membantu orang lain supaya mereka yang terkena penyakit bisa sembuh dan sehat.Â
Untuk itu saya mengikuti talkshow KBR tanggal 15 Juni 2021 untuk mengetahui bagaimana peran masyarakat agar orang yang pernah menderita kusta bisa mendapat perlakuan yang manusiawi seperti masyarakat pada umumnya. Menurut mas Angga Yanuar Manajer Proyek Inklusi Disabilitas NLR Indonesia, Indonesia masih peringkat ketiga dunia setelah India dan Brazil dengan jumlah kasus sekitar 17.000 setiap tahunnya.Â
Tanda awal orang terkena kusta adalah terkena bercak merah atau putih kemudian mati rasa. Jika ada tanda ini harus diperiksakan ke Puskesmas terdekat supaya bisa segera diobati. Walaupun sudah sembuh, masih banyak pasien yang mendapat stigma negatif dari masyarakat bisa menular ke orang lain.Â
Mas Angga terus melakukan sosialisasi ke masyarakat supaya stigma negatif pelan-pelan bisa berkurang. Selain itu para pasien juga ditanamkan rasa optimis dan percaya diri sehingga ketika mereka sudah sembuh bisa terjun ke masyarakat sesuai kemampuannya.Â
Bagi perusahaan pun diharapkan memberikan fasilitas bagi penyandang disabilitas agar bisa bekerja dengan optimal. NLR Indonesia memiliki program magang bagi orang yang pernah mengalami kusta agar mudah diterima masyarakat mulai dari tukang parkir, manajemen, administrasi, dan lainnya.Â
Semua bidang sebetulnya bisa dilakukan penyandang disabilitas maupun orang yang pernah mengalami kusta namun perlu diperhatikan keamanan misalnya menyediakan sarung tangan di ruangan ber AC. Respon karyawan lain saat ada penyandang disabilitas magang di kantor ibu Zukirah adalah mendapat perlakuan sama tidak ada pandangan yang berbeda sebenarnya tidak ada masalah karena pada dasarnya kemampuan atau skill yang sama.Â
Tips bagi pasien kusta agar bisa terus bertahan ialah terus berobat, punya sugesti yang kuat dari dalam diri sendiri dan minta dukungan dari keluarga supaya kuat mental sampai sembuh. Untuk membantu kaum disabilitas sudah ada beberapa platform yang memberikan informasi pekerjaan melalui aplikasi atau website.Â
Dari acara talkshow ini saya jadi belajar bahwa semua manusia jika diberi kesempatan bisa berprestasi tanpa melihat latar belakang atau kekurangan fisiknya. Sehingga seharusnya banyak perusahaan yang menerima penyandang disabilitas dan kusta bekerja secara profesional. Semoga acara ini membuka mata praktisi atau pemillik usaha agar menerima siapapun untuk bekerja dengan layak termasuk orang yang pernah mengalami kusta.Â