Mohon tunggu...
Sarwo Edy
Sarwo Edy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagang Es

Pedagang es krim keliling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peran Satuan Penerangan Kodim dalam Perang Digital

13 Januari 2018   09:34 Diperbarui: 13 Januari 2018   10:12 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.rand.org

Pemalang -- Kalau mendengar kata perang, kita masih terbayang dua (atau lebih) kekuatan saling beradu senjata dan strategi, banyak bergelimpangan korban baik jiwa, material maupun harta benda.

Di jaman sekarang ini perang tidaklah sekedar adu senjata dan kekuatan antar kedua belah pihak, melainkan sudah merambah kesemuanya segi kehidupan yang akhirnya mampu mengalahkan lawan maupun musuh dalam peperangan tersebut.

Kita kenal istilah perang informasi.Perang dimana propaganda bertugas untuk melumpuhkan penalaran warga negara. Itu sebabnya warga negara harus waspada setiap mengkonsumsi informasi.

Sebagian orang membayangkan perang informasi itu berupa pertempuran siber saling serang antar pasukan ahli teknologi informasi yang saling bermusuhan secara virtual. Perkiraan itu kurang (tidak)  tepat. Perang informasi merupakan gabungan antara perang elektronik, perang siber dan operasi psikologi yang secara bersamaan berhimpun dalam satu organisasi pertempuran.

Perang elektronik lebih mengarah ke upaya untuk mempertahankan dan mengganggu hal yang berkaitan dengan transmisi elektronik. Perang siber berlangsung untuk mempertahankan atau menghancurkan jaringan digital--terutama lewat Internet. Sedangkan operasi psikologi bertujuan untuk meresahkan dan menjatuhkan semangat warga negara musuh.

Ada 5 hal, menurut Megan Burns dari Carnegie Mellon University, yang disunting oleh Yayan Sopiyan dalam beritagar.id yang diperlukan jika terlibat dalam perang informasi.

Pertama, pengumpulan informasi. Semakin baik informasi yang dimiliki, maka perencanaan pertempuran juga akan semakin baik, sehingga bisa memberikan hasil peperangan yang baik juga.

Kedua, pengiriman informasi. Mempunyai informasi itu bagus, tapi tak terlalu berarti jika tidak mempunyai cara, alat, dan kemampuan untuk mengirimkan informasi itu ke pihak yang tepat.

Ketiga, perlindungan informasi. Informasi yang dimiliki harus dilindungi agar tidak bisa diakses oleh lawan.

Keempat, manipulasi informasi. Informasi diubah sedemikian rupa agar musuh tersesat.

Kelima, penggangguan, pelemahan, dan penolakan informasi. Termasuk memalsukan informasi sehingga sistem musuh memilih keputusan yang salah, dan juga memblokade arus informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun