Mohon tunggu...
Sarkoro Doso Budiatmoko
Sarkoro Doso Budiatmoko Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat bacaan

Bersyukur selalu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Penting dari Para Binatang

14 Agustus 2022   20:42 Diperbarui: 14 Agustus 2022   21:04 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia ini adalah makhluk mulia dan jauh lebih maulia dari binatang, meskipun dalam kenyataannya banyak juga yang berperilaku lebih ganas dan lebih sadis dari binatang. Perhatikan saja kehidupan disekeliling kita. 

Entah lucu atau tidak, tetapi ternyata banyak nama penyakit atau sumber penyakit yang memakai nama binatang, padahal tidak semua binatang itu tahu dan punya andil sebagai penyebab atau penyebar penyakit tersebut.  Salah satunya sedang ramai diberitakan dan ramai diserukan agar diwaspadai yaitu monkeypox atau cacar monyet. 

Penamaan seperti itu bisa jadi karena sumber peyakitnya atau penularannya berasal dari binatang tersebut. Atau bisa juga bertujuan memberi kesan menakutkan, mengerikan, menjijikan dan hal buruk lainnya yang dengan begitu diharapkan orang menjadi lebih waspada dan menjaga dirinya agar tidak terpapar. 

Monkeypox atau cacar monyet misalnya, dari namanya, pikiran orang dengan mudah akan terhubung ke monyet liar yang tidak pernah mandi, gosok gigi, tidak mengenal malu dan berbau-badan tidak sedap. Bisa dibayangkan betapa tidak nyamannya orang disamakan dengan monyet yang sedang terpapar cacar. Sedangkan disamakan dengan monyet sehat pun tidak suka. 

Maka diperkirakan dalam waktu dekat, orang yang selama ini akrab dan menganggap monyet itu binatang yang lucu, cerdas dan menyerupai manusia, untuk sementara akan mundur teratur. Daripada tertular cacar, orang tentu memilih sehat dan selamat. 

Selain monyet, nasib yang sama menimpa sapi. Namanya dipakai untuk penyakit kuku dan mulut (PKM). Beberapa waktu lalu menjelang hari raya kurban, sapi sempat menjadi buah bibir ketika merebak PKM. 

Banyak diumumkan oleh pihak berwenang tentang cara penularan dan bahayanya jenis penyakit ini, ditindaklanjuti dengan penutupan sementara pasar hewan, pembatasan lalu lintas hewan antar derah, dan ketentuan memiliki sertifikat bebas PKM bagi sapi calon hewan kurban. 

Penyakit yang bersarang di mulut dan kuku sapi ini tentu membuat para penggemar rujak cingur dan sop kaki harus segera ganti menu.  Diam-diam penyakit ini selain menjadi masalah kesehatan manusia juga berefek negatif terhadap produksi daging, susu dan berbagai jenis produk lanjutannya. 

Nama binatang lainnya adalah Gajah. Hewan besar ini tidak luput dari sebutan nama penyakit, bahkan terasa lebih vulgar. Namanya penyakit kaki gajah. Penyakit ini sering kali ditemukan di daerah tropis, termasuk Indonesia. 

Kaki gajah sejatinya disebabkan oleh cacing filaria yang menyerang kelenjar getah bening manusia. Cacing ini berkembang biak di pembuluh getah bening dan bisa menyebabkan kaki penderita bengkak, maka dinamai penyakit kaki gajah. Padahal gajah sama sekali tidak terlibat dalam penularan dan penyebab penyakit yang membawa-bawa namanya itu. 

Rupanya memang tidak pandang ukuran tubuh dan indah tidaknya binatang. Hewan berbulu indah dan bersuara merdu juga bisa menjadi sumber penyakit flu, disebutnya flu burung. Flu burung ini disebabkan oleh virus H5N1 atau H7N9 yang ditularkan burung ke manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun