Sebelum menulis hari ini, aku membaca beberapa blog post sebelumnya yang telah tayang. Ternyata makna bulan Ramadan tahun ini untuk diriku sendiri adalah bulannya menahan diri, mulai dari menahan untuk tidak boros dengan uang hingga menahan diri untuk tidak marah yang meledak-ledak.
Maka tepat jika Ramadan dijadikan waktu yang tepat untuk belajar menempa mental diri agar tidak mengikuti hawa nafsu yang berujung pada keburukan. Jika sebelumnya beli sesuatu berlandaskan karena lucu, sudah saatnya mengendalikan diri untuk beli barang yang benar-benar dibutuhkan.
Begitu juga dengan emosi amarah, jika sebelumnya sering berekspektasi dan sering kecewa dengan hasil, bulan ini mengelola pikiran jika hasil akhir setiap usaha yang dilakukan merupakan hak prerogatif Allah SWT. Sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa. Percaya bahwa rencana Allah SWT lebih indah daripada sebaik-baiknya rencana manusia.
Pengendalian Diri
Tujuan dari pengendalian diri yang aku lakukan agar tidak serta-merta mengikuti hawa nafsu, lebih berpikir kritis pada tindakan yang aku lakukan. Seperti kekecewaan yang tidak dikendalikan, bisa berubah menjadi amarah hingga dendam.
Pengendalian diri juga berlaku terhadap hawa nafsu, contoh kecil dalam keseharian adalah mengendalikan diri untuk tidak jajan berlebihan saat berburu takjil meskipun punya uang lebih dan bisa borong semuanya. Daripada mubazir, mending membeli secukupnya saja.
Mengendalikan diri membeli barang yang berkedok self reward. Maka aku menetapkan aturan agar nggak gampang menuruti hawa nafsu belanja. Seperti:
Tanya pada diri apakah aku membutuhkan barang tersebut?
Apakah barang yang ingin aku beli ada barang penggantinya yang sudah aku miliki?
Apakah membeli barang tersebut merupakan hal yang mendesak dan harus dibeli?
Diamkan niat membeli barang hingga satu bulan, jika masih menginginkan barang tersebut segera beli.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!