Mohon tunggu...
Sari Oktafiana
Sari Oktafiana Mohon Tunggu... Guru - A mother of five kids who loves learning

Living in the earth with reason, vision, and missions...but I can't make everybody happy.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ramadhan Sebuah Catatan Pinggir

25 Agustus 2011   23:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:28 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sajak "Kerendahan Hati" Karya Taufik Ismail Kalau engkau tak mampu menjadi beringin Yang tegak di puncak bukit Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, Yang tumbuh di tepi danau Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar, Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang Memperkuat tanggul pinggiran jalan Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya Jadilah saja jalan kecil, Tetapi jalan setapak yang Membawa orang ke mata air Tidaklah semua menjadi kapten Tentu harus ada awak kapalnya…. Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi Rendahnya nilai dirimu Jadilah saja dirimu…. Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri Ramadhan adalah bulan yang begitu bermakna bagi muslim. Selama satu bulan menjalankan ibadah puasa lahir-batin adalah ibadah yang luar biasa. Rosululloh mengatakan bahwa Ramadhan adalah bulan pendidikan agar insan manusia tidak pernah lupa akan hakikat fana dirinya untuk terus menebar damai dan kebaikan di muka jagad raya. Tulisan ini tidak akan menggurui akan ramadhan itu sendiri tetapi lebih sebagai curhat yang saya alami ketika menjalankan ibadah ramadhan. Sebagai seorang yang tetap sibuk untuk bekerja, menjalankan ibadah ramadhan adalah tantangan tersendiri. Bekerja mengurusi dunia adalah akhirat pada hakikatnya. Dunia yang cenderung materi bukanlah lepas kendali tanpa immateri didalamnya. Sebuah kesatuan yang melekat tinggal mana kecenderungan benturan akan materi dan immateri-nya. Seperti yang saya alami. Tidaklah mudah menjaga keseimbangan "ibadah" dalam bulan ramadhan. Fokus dan konsentrasi adalah kendala kadangkala dalam menjaga keseimbangan akan "ibadah" khusus dalam bulan ramadhan. Saya berharap dan menyakini kebaikan Tuhan Yang Maha Mengerti bahwa apapun yang saya lakukan didalam bulan ramadhan esensinya adalah berkarya untuk kehidupan. Ketika liburan telah tiba seperti ini...damai rasanya bisa mengutamakan ibadah diantara aktivitas lainnya. Pada kehidupan yang fana ini...pada kemilau dunia yang begitu gemerlap ini..menundukkan hati di bulan ramadhan adalah kedamaian yang tiada tara...Subhanallah... Wallahu'alam Bishowab sari oktafiana terima kasih untuk telkomsel yang telah menjadi jembatan silaturahmi-ku. sumber gambar: https://lh5.googleusercontent.com/-UvgFM7IaQLg/TXh_CdzridI/AAAAAAAAAsY/uWY55KDFHgQ/doa.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun