Mohon tunggu...
Sarifah Anjeli
Sarifah Anjeli Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

terus lah memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Matematika dan Covid-19

10 Agustus 2020   18:40 Diperbarui: 10 Agustus 2020   18:45 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Sarifah Anjeli || Mahasiswa Prodi Matematika Fakultas SAINTEK UINSU

Apa itu matematika? Matematika menurut James adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. Matematika juga merupakan suatu pelajaran yang tersusun secara beraturan, logis, berjenjang dari yang paling mudah hingga yang paling rumit. Dengan demikian, pelajaran matematika tersusun sedemikian rupa sehingga pengertian terdahulu lebih mendasari pengertian berikutnya.

Matematika memiliki banyak manfaat untuk kehidupan. Jangan salah, di bidang kesehatan, metematika dapat digunakan untuk mempelajari penyebaransuatu wabah penyakit berbahaya. Bidang kajian mengenai hal ini di kenal dengan "matematika epidemiologi". Apa itu matematika epidemiologi? Mataematika epidemiologi adalah model matematika mempelajari tentang pencari sumber, penyebran, pola dan strategi penanganan dari sebuah wabah.

Apa itu covid -19? Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru temukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di wuhan, tiongkok, bulan desember 2019. Covid-19 ini sekrang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia.

Usai Virus corona pertama kali di temukan di wuhan dan mulai menyebar ke berbagai negara sehingga ditetapkan sebagai pandemi, kini wabah penyakit itu telah meninfeksi lebih dari 13 juta orang di dunia.

Meskipun berbgai negara telah melakukan upaya demi menekan angka penyebaran Covid-19, namun hingga saat ini tak sedikit negara justru melaporkan terjadinya peningkatan kasus virus corona di negaranya.

Berikut grafik ini menunjukkan banyaknya kasus positif baru dan banyaknya penambahan orang terinfeksi per harinya :

Infected : Individu yang terinfeksi SAARS-Cov-2 namun belum menujukkan gejala

Reported : Individu yang sudah terinfeksi SARS-Cov-2 dengan gejala dan sudah terlapor

Unreported : Individu terinveksi SARS-Cov-2 dengan gejala namun tidak melaporkan karena gejala yang muncul tidak berat atau karena alasan lain.

Setalah melihat grafik diatas betapa semangkin bertambahnya pasien yang terkena virus covid-19 ini sehingga mengharus kan kita sebagai masyarakat untuk sadar pentingnya menjaga protokol kesehatan dan selalu menjaga jarak.

Seperti ujar dari kutipan USA Today, penyebaran virus corona yang begitu cepat berujung pada angka resproduksi dasar, atau berapa banyak orang baru tertular virus dari satu orang yang terinfeksi.

Dikutip dari Kompas.com mengatakan bahwa para peneliti menyimpulkan bahwa jika jumlah orangnya lebih dari 30 orang, hal itu akan sangat berdampak buruk terhadap penyebaran virus. Jika jumlah orangnya lebih dari 20, peneliti menganggap lebih masuk akal untuk memutuskan mata rantai.Misalnya, model matematika ini menyebutkan jumlah orang yang bisa dianggap sebagai"perkumpulan"adalah 23 orang. Meskipun perhitungan menunjukkan angka 23, tidak menutup kemungkinan angkanya akan berkurang apabila pemerintah daerah masing-masing sadar penuh akan kemungkinan penybaran virus yang masif.

"jumlah perkumpulan orang yang berkurang menandakan kita harus lebih menggalakkan social distancing", tutur Marc TH Chan School of Public Health di Boston.

Sehingga pentingnya setiap pemerintah memperketat aturan social distancing untuk memutus mata rantai virus covid-19 ini seperti kata sorang youtuber jerome polin dengan channelnya nihongo Msntappu, menjelaskan contoh menghitung dengan menggunakan matematika saat kondisi tidak social distancing:

Diketahui :

Orang yang bertemu pesien positif dalam 1 hari ada 50 orang

R : 50 orang

Peluang orang itu tertular

P : 1% ;0,01

RP = 50 . 0,01= 0,5

Pasien yang sudah ada adalah 100 orang

Nh =  100

Nh+x  = (1+R.P)^x Nh

Nh+x = (1+0,5)^x Nh

Nh+x = (1,5)^x 100

Catatan :

X = jumlah pasien positif dihari

ke -- x

R = jumlah rata -- rata orang yang bertemu dengan pasien covid-19

P = peluang orang tertular setelah bertemu dengan pasien covid-191

Nh = jumlah pasien positif di hari berikutnya.

Apabila ditanya berapa jumlah di hari ke 14 maka :

Nh +x = (1,5)^100

Nh = (1,5)^14 (100)

maka hasilnya Nh 14 = 29, 192 orang

Jadi dapat disimpulkan bahwa social distancing sangat berperan penting untuk memutus mata rantai virus covid-19 ini sehingga matematika dapat membatu menghitung untuk mengetahui penyebaran virus. Virus covid-19 ini begitu cepat menyebar sehingga pemerintah harus lebih menegaskan lagi untuk melakukan protokol kesehatan dan selalu menjaga jarak dimanapun agar kita terhindar dari virus covid-19 ini dan semoga virus covid-19 ini cepat hilang di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun