Cahaya Pada Kegelapan
Cahaya yang dihasilkan kunang-kunang adalah cahaya dingin (bioluminescence), sehingga tubuhnya tidak terbakar walaupun memancarkan cahaya. Cahaya yang dihasilkan oleh sinar dingin yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah.Â
Cahaya ini dihasilkan oleh reaksi kimia pada tubuh kunang-kunang yang menciptakan elektron stabil dan menghasilkan pancaran cahaya kuning kehijauan.Â
Cahaya yang dihasilkan kunang-kunang 20 kali lebih terang dari cahaya bola lampu, namun karena ukurannya yang kecil cahayanya tak cukup untuk menerangi satu kamar (dikutip dari Greeners.co)
Cahaya kunang-kunang berfungsi sebagai penerang saat mencari makan di malam hari, menghindari pemangsa serta alat komunikasi sesama kunang-kunang. Cahaya ini juga berfungsi sebagai penanda dalam mencari pasangan.Â
Kunang-kunang betina memancarkan cahaya lebih terang dari kunang-kunang jantan. Kunang-kunang betina akan memberi isyarat cahaya tertentu kepada pejantan jika ia siap kawin.
Bio-indikator Lingkungan
Kunang-kunang hidup di lingkungan yang cenderung basah namun tetap hangat seperti hutan basah, rawa-rawa, tepian sungai bahkan tanaman padi. Kunang-kunang sangat peka dengan perubahan pada lingkungannya, terutama akibat pencemaran.Â
Dan paling penting, kunang-kunang membutuhkan pohon untuk bisa hidup. Tempat yang sudah jarang ditumbuhi pohon tak memungkinkan bagi kunang-kunang untuk bertahan hidup di sana.
Hal inilah yang menyebabkan kunang-kunang dimanfaatkan sebagai indikator kebersihan dan alaminya sebuah ekosistem. Ekosistem yang sudah tercemar oleh bahan kimia anorganik berbahaya tidak cocok bagi kunang-kunang, sebab sumber makanannya akan berkurang.Â
Lingkungan yang sudah tak lagi ditinggali kunang-kunang menandakan bahwa lingkungan itu tidak lagi asri atau telah tercemar bahan kimia anorganik.