Mohon tunggu...
Sari Aryanto
Sari Aryanto Mohon Tunggu... Editor - fiksi diksi kopi, tiga hal yang membuatku lebih hidup

Perempuan biasa yang punya mimpi luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[EMPSK] Pergimu, Lukaku

17 Mei 2019   16:24 Diperbarui: 17 Mei 2019   16:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber https://www.pinterest.com 

Perih, kudekap meski siksa menghunjam jantung sebelah kiri

Segala rindu kurasa serupa menepuk angin; sia-sia

Pedih, kupeluk meski hati bak tertikam belati

Harap kembali hanya mimpi semu

Asa bertaut dalam renjana kalut

Telah lebam meski tak berdarah

Telah kalah hatiku pada kemasygulan

Melepas; tak kan terlepas

Namun kau selalu tahu

Di bawah askara, selalu kutunggu kembalimu

Nanti ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun