Mohon tunggu...
Sardo Sinaga
Sardo Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - IG: @raja_bodat

Pecinta Sejarah dan Ilmu Budaya. Pemula. Menulis Apa Saja Yang penting Tidak Melanggar Hukum.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Membedah Film Kupu-Kupu Biru

14 Juli 2022   15:30 Diperbarui: 14 Juli 2022   15:32 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Diambil Dari Akun Instagram: @master.malang

Dalam tulisan ini, saya kembali membedah sebuah film yang mungkin berkaitan dengan kehidupan sosial kita. Biasanya, saya membedah filim yang rata-rata durasinya antara 90 sampai 120 menit keatas. Namun film ini merupakan film pendek yang cukup ringan dan berdurasi 5 menit saja. Film ini berjudul Kupu-Kupu Biru. 

Mungkin pembaca akan berpikir "emang ada film berdurasi 3 menit saja?"  Saya sempat berpikir hal tersebut, tapi jika dipikir lagi  namanya saja film pendek, ya sudah pasti ada. 

Film ini merupakan hasil produksi dari rumah theater yang berada dikota Malang yaitu "Master House". Awalnya film ini diperuntukan untuk kegiatan lomba. Namun mereka juga mempublikasikan film mereka melalui kanal YouTube mereka

Produksi film tersebut dikerjakan pada tahun lalu. 3 menit terasa singkat untuk menggambarkan kehidupan sosial masyarakat, bahkan sangat kurang panjang. 

Namun berkat pak Ekwan Wiratno, yang memimpin Theater Master House, waktu 5 menit tersebut bisa dikerjakan dengan maksimal. Jika ingin menonton, silahkan menonton melalui kanal YouTube "MASTER HOUSE - House of Creativity''.


Jalan ceritanya pun cukup ringan yang berkisah tentang seorang perempuan yang bernama Rani ditagih hutang pinjaman online. Ia sempat ingin mengakhiri nyawa karena tertekan. 

Namun ia dihentikan oleh teman baiknya bernama Reza dan berusaha membantu permasalahannya. Rani pun berhasil mengakhiri masalahnya dengan cara Trading atau yang bisa kita kenal dengan bursa saham dan berakhir happy ending.

Gambar Diambil Dari Akun Instagram: @master.malang
Gambar Diambil Dari Akun Instagram: @master.malang

Ya, memang terlihat sederhana dan sesimpel itu . Mungkin saat pembaca menonton film tersebut, alur ceritanya terlalu sederhana. Namun kita harus melihat durasi tersebut. Tidak mudah membuat alur cerita yang kompleks jika diseting dalam waktu 5 menit. 

Saya sempat berdiskusi dengan teman saya yang juga terlibat dalam produksi film tersebut. Ia adalah Deddy Husein, yang juga adalah seorang Kompasianer. 

Ia bersama timnya juga berkomentar betapa sulitnya memproduksi film tersebut. Dimulai dari pemilihan sang aktor, peralatan produksi, latar tempat, dan konsep yang bisa muat dalam alur yang singkat. Disaat syuting ia bercerita bahwa banyak warga yang berkumpul. "banyak warga yang berdatangan karena mereka mengira ada kegaduhan" -ujarnya. 

Saya sempat berkata kepada Deddy Husein bahwa pemeran tokoh penagih hutang sedikit kurang garang untuk menagih uang pinjaman. Pasalnya, banyak orang termasuk saya berpikir perawakan penagih adalah sosok yang galak dan garang. Namun ia juga berkata bukan cuma saya saja yang berpikir seperti itu. Ada juga penonton yang sadar bahwa penagih hutang tersebut sedikit kurang garang. 

Namun menurut saya, hal itu masih sangat bisa diterima. Selain itu, penghayatan tokoh, pemilihan kostum, latar tempat dan waktu sudah sangat bagus. Bagus juga dalam artian saya yaitu sang sutradara sangat pintar memperlihatkan sebuah konflik sosial dalam waktu singkat. Apalagi dengan kondisi pandemi seperti ini banyak orang melakukan segala cara untuk bertahan hidup. 

Bagi saya, nilai yang saya berikan 4.5 dari 5 point dan sangat bisa dinikmati diwaktu senggang. Bagus atau tidaknya film tersebut memang relatif bagi setiap orang. Bagi yang belum menonton, tulisan ini merupakan tulisan spoiler dan silahkan menikmati film tersebut.

Sardo Sinaga.

Sangatta, 14 - 07 - 2022

Akun Instagram Master House:  @master.malang

Akun YouTube Master House: MASTER HOUSE - House of Creativity

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun