Mohon tunggu...
Fransiskus Sardi
Fransiskus Sardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lulus dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Program Filsafat

Follow ig @sardhyf dan ig @areopagus.2023 “Terhadap apa pun yang tertuliskan, aku hanya menyukai apa-apa yang ditulis dengan darah. Menulislah dengan darah, dan dengan begitu kau akan belajar bahwa darah adalah roh” FN

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Asmara Fatamorgana

3 Oktober 2021   17:15 Diperbarui: 3 Oktober 2021   17:55 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi fatamorgana | Dokpri: Fransiskus Sardi

"Mana pria tampan yang katanya selalu mengaggumiku Ube?" Tanya Veby, wanita cantik, berambut panjang, berkulit sawo matang pada saudaranya Ube yang hengkang dari keramaian dunia dan memilih hidup di penjara suci untuk mengikuti Sang Khalik.

"Bersabarlah sebentar Veb, aku akan memanggil pria itu, aku yakin kamu akan terpesona melihat rupanya." Ungkap Ube, sembari pergi memanggil pria yang menyukai saudarinya; Veby.

'Sebenarnya siapa penggemar rahasiaku itu, adakah sesuatu yang baru dan memukau datang dari biara ini'? Veby membatin sambil menguak-atik handphonenya.

Tak lama berselang muncul Ube seorang diri. 'Rupanya Ube tidak mampu mengajak pria itu yeach, seperti apakah rupa pria itu?' lagi-lagi Veby membatin. Ia tak mengerti mengapa pria itu tak mau menemuinya.

"Maaf Veb, penggemarmu itu tak mau menemuimu sekarang, katanya ia tak kuat melihatmu dalam jarak yang dekat, nanti jantungnya bisa kecopot, daya tahan tubuhnya ambyar dihadapan kaum hawa, termasuk di depan kamu". Jelas Ube

"Namanya siapa sih? buatku Baper saja! Apakah aku pernah bersua dengannya?" tanya Veby sedikit kesal.

"Iya...kamu selalu berjumpa dengannya. Hari Minggu adalah hari yang menjadi hari lawatan darimu untuk Tuhan dan juga untuk penggemar rahasiamu itu. Maaf Ve sebenarnya dia itu adalah pria yang sedikit kaku, yang enggan memberitahukan namanya padamu. Ini adalah kali pertamanya ia jatuh cinta, dan ia jatuh cinta padamu Veb"

"Ahhhh.... ada-ada saja kau Ube, pria itu buatku tak berdaya dan gerah. Mungkin hari-hariku kedepannya akan diwarnai oleh kegelisahan dan kerinduaan. Pria macam apa dia itu? Mau bertemu denganku saja masih gunakan rumus kimia. Katakan padanya malam ini pasti akan kutemui wajahnya dalam mimpiku." Ujar Veby. "Aku harus pergi sekarang, teman-teman sedang menungguku di kost. Tadinya ku membohongi mereka pergi ke bandara. Titip pria penggemarku di sini yeach..." lanjut Veby.

"Baiklah Ve, suatu saat pasti kamu tahu siapa penggemarmu itu. Mungkin dia butuh waktu untuk menyampaikan rasanya padamu. Hati-hati di jalan ya!" balas Ube.

BACA JUGA CERPEN MENARIK INI

Seketika itu juga Veby pergi meninggalkan Ube, saudara sepupunya itu. Ube terus memperhatikan saudarinya yang memacu Mio J kesayanganya. Ia menghilang di balik tembok pembatas jalan dengan tempat Uo dan saudara-saudaranya yang lain tinggal dan mengais ilmu Filsafat, Teologi dan belajar retorika (jangan heran jikalau mereka sangat pandai untuk beretorika, karena mereka memang di panggil untuk menjadi pengkotbah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun