(sumber gambar: https://www.mediasulsel.com)
Sontak saya dibuat kaget membaca koran lokal sebut saja Tribun Timur, rubrik tribun sulsel tanggal 19 Januari 2017. Pada halaman 15 dituliskan “Pemda Soppeng Setujui Porseni Waria: Hilangkan Lomba Mengaji dan Adzan.”
Dari judul diatas saja sudah mengundang kontradiksi. Sebaliknya senada tema diatas justru Pemda Soppeng menyetujui pelaksanaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Waria se-Indonesia Timur yang diadakan di Lapangan Gasis Soppeng, 19-22 Januari 2017.
Dari beberapa pertimbangan usai pro-kontra antara pemuka agama dan kalangan waria, Polres Soppeng dan Pemda sepakat mengeluarkan ijin berupa rekomendasi pelaksanaan porseni waria, tidak ada celah untuk melarang waria menggelar Porseni lantaran Organisasi tersebut terdaftar di Kesbang kabupaten Soppeng.
Pemda Soppeng memberi beberapa catatan seperti agar peserta menghindari busana yang menimbulkan efek negatif. Serta melarang waria berkeliaran pada malam hari diatas pukul 24.00 wita dengan memperketat pengamanan.
Adapun yang dilombakan: Lagu Dangdut, Busana Adat, Busana Ketua Waria, Miss Waria 2017, Karnaval Cagar Budaya, Kue non Beras, Sepakbola Dangdut, Voli, Rias Pengantin, Lari 100 meter, Busana Kontemporer.
Sementara perwakilan Forum Umat Islam Soppeng, KM Sulaiman, menyampaikan aspirasinya ke DPRD Soppeng pada Senin (16/1) agar kegiatan itu tidak digelar di Soppeng.
Arsyad Makmur (Ketua Persaudaraan Muslim Soppeng) mengatakan, “apabila ada sesuatu yang dilakukan mudaratnya lebih besar dibanding manfaatnya, maka tidak boleh dilaksanakan.” Tandasnya.
Ungkapan lain meluncur dari Ketua Waria Sulsel, Fitri Pabentengi, “mereka menggelar Porseni di Soppeng semata-mata untuk memperkenalkan hal-hal yang positif.”Katanya.
Terlepas dari Hak Azazi Manusia (HAM), hak kita sebagai hamba Alloh SWT juga jangan sampai terlupakan, menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA. Sehat jasmani, rohani dipertanyakan?. Sangat disayangkan Pemda Soppeng menghilangkan Porseni akhlak sebagai jati diri muslim melalui Adzan dan Mengaji, padahal disana (Soppeng) kerukunan umat beragamanya sangat solid, suatu kenafikan terjadi di tengah kemerosotan isu keberagaman.
Wallahu a'lam bis-showabi
23 Januari 2017