Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Porseni Waria, Pemda Soppeng Hilangkan Lomba Mengaji dan Adzan

23 Januari 2017   10:57 Diperbarui: 23 Januari 2017   11:56 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (sumber gambar: https://www.mediasulsel.com)

Sontak saya dibuat kaget  membaca koran lokal sebut saja Tribun Timur, rubrik tribun sulsel tanggal 19 Januari 2017. Pada halaman 15 dituliskan Pemda Soppeng Setujui Porseni Waria: Hilangkan Lomba Mengaji dan Adzan.”

Dari judul diatas saja sudah mengundang kontradiksi. Sebaliknya senada tema diatas justru Pemda Soppeng menyetujui pelaksanaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Waria se-Indonesia Timur yang diadakan di Lapangan Gasis Soppeng, 19-22 Januari 2017.

Dari beberapa pertimbangan usai pro-kontra antara pemuka agama dan kalangan waria, Polres Soppeng dan Pemda sepakat mengeluarkan ijin berupa rekomendasi pelaksanaan porseni waria, tidak ada celah untuk melarang waria menggelar Porseni lantaran Organisasi tersebut terdaftar di Kesbang kabupaten Soppeng.

Pemda Soppeng memberi beberapa catatan seperti agar peserta menghindari busana yang menimbulkan efek negatif. Serta melarang waria berkeliaran pada malam hari diatas pukul 24.00 wita dengan memperketat pengamanan.

Adapun yang dilombakan: Lagu Dangdut, Busana Adat, Busana Ketua Waria, Miss Waria 2017, Karnaval Cagar Budaya, Kue non Beras, Sepakbola Dangdut, Voli, Rias Pengantin, Lari 100 meter, Busana Kontemporer.

Sementara perwakilan Forum Umat Islam Soppeng, KM Sulaiman, menyampaikan aspirasinya ke DPRD Soppeng pada Senin (16/1) agar kegiatan itu tidak digelar di Soppeng.

Arsyad Makmur (Ketua Persaudaraan Muslim Soppeng) mengatakan, “apabila ada sesuatu yang dilakukan mudaratnya lebih besar dibanding manfaatnya, maka tidak boleh dilaksanakan.” Tandasnya.

Ungkapan lain meluncur dari Ketua Waria Sulsel, Fitri Pabentengi, “mereka menggelar Porseni di Soppeng semata-mata untuk memperkenalkan hal-hal yang positif.”Katanya.

Terlepas dari Hak Azazi Manusia (HAM), hak kita sebagai hamba Alloh SWT juga jangan sampai terlupakan, menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA. Sehat jasmani, rohani dipertanyakan?. Sangat disayangkan Pemda Soppeng menghilangkan Porseni akhlak sebagai jati diri muslim melalui Adzan dan Mengaji, padahal disana (Soppeng) kerukunan umat beragamanya sangat solid, suatu kenafikan terjadi di tengah kemerosotan isu keberagaman.

Wallahu a'lam bis-showabi

23 Januari 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun