Mohon tunggu...
sarahkholijah19
sarahkholijah19 Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Pendididkan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Desa Kayulaut: Sejarah dan Adaptasi Sosial Budaya Masyarakat Mandailing

20 April 2025   23:50 Diperbarui: 20 April 2025   23:41 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Kayulaut(Sumber:Deteksinfo)

Desa Kayulaut terletak di Kecamatan Panyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara.Desa ini memliki sejarah yang erat kaitannya dengan perpindahan masyarakat dari desa Tanobato yang kini merupakan ibu kota dari  Kecamatan Panyabungan Selatan.Pada tahun 1913 Tano Bato dilanda banjir bandang besar dan mengakibatkan penduduk setempat mengungsi dan mencari tempat tinggal yang lebih tinggi hingga pada suatu saat mereka menemukan sebuah permukiman baru disebelah desa Tanobato yang daerahnya dikelilingi oleh beberapa pohon besar dan  rimbun yang kemudian masyarakat menyebutnya "Kayu Laut".Lantas mengapa dikatakan Kayu Laut,karena konon katanya pohon tersebut dibawa dari laut.

Setelah diadakan musyawarah mufakat dengan kepala suku(harajaon) dan para pengikutnya tempat ini diberi nama Kayu Laut dan menjadi lokasi permukiman yang baru sekaligus pemindahan pasar ketempat desa tersebut.Sejak tahun 1917 desa kayulaut telah memiliki pimpinan yang bertahan hingga saat ini (kepala desa).Desa kayu laut dikenal sebagai penghasil getah karet dan menjadi sumber penghasilan utama masyarakatnya.Praktik jual beli getah dilakukan di desa ini pada hari pekan tepatnya pada hari selasa sehingga ini menjadi bagian penting dalam perekonomian masyarakat setempat.

Selain itu Desa Kayu Laut dijuluki sebagai desa kuliner dan wisata dengan berbagai upaya pelestarian makanan khas tradisional seperti kue bika kayulaut dan Kopi saba.Desa Kayulaut juga memiliki objek wisata alam yaitu aek sitolu dai yang dalam arti(air tiga rasa) terdiri dari aek saroga(tawar),aek bau( sepat),dan aek milas(belerang) muara pertemuan tiga jenis air ini menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat.

Kue Bika KayuLaut
Kue Bika KayuLaut

Adat istiadat desa Kayu Laut mencerminkan kekayaan budaya mandailing yang kental dengan kearifan lokal dan tradisi yang masih dijaga erat dilingkungan masyarakat seperti Dalihan Natolu dan penerapan Poda Na Lima(5 Nasehat).Masyarakat desa Kayu Laut tetap melestarikan budaya seni musik seperti Gordang Sambilan dan tarian tor-tor yang sering ditampilkan pada acara adat dan peringatan hari penting seperti acara pernikahan dan Perayaan besar lainnya.Nilai-nilai agama islam juga masih sangat kuat mempengaruhi adat istiadat di desa Kayulaut dimana pelaksanaan kegiatan keagamaan masih menjadi bagian integral dari kehidupan sosial masyarakat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun