Mohon tunggu...
Sarah Andina
Sarah Andina Mohon Tunggu... Pramugari - Writer

Enjoy your read!

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Pentingnya Persepsi untuk Mendapatkan Cinta yang Sesungguhnya

23 Desember 2021   04:24 Diperbarui: 24 Desember 2021   22:25 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan saat first date | Photo by cottonbro from Pexels

Persepsi adalah proses yang mana kamu menjadi sadar pada objek, kejadian, khususnya mengenai orang-orang di sekitar kita. Sama halnya jika kita bertemu orang baru, akan ada di mana proses persepsi itu berlangsung. 

Dalam hal percintaan, persepsi ini sangat dibutuhkan loh. Ibarat cinta pada pandangan pertama, yang awalnya dari mata turun ke hati hihi. Begitu pun persepsi, dari persepsi bisa menentukan pemahaman kita tentang cinta.

Nah, persepsi ini merupakan hasil dari pengalaman pribadi, cinta dan kebencian (faktor personal). Jadi, saat kita kenalan sama orang, pasti kita akan mempersepsikan pandangan kita ke orang baru itu. Misalnya, kita memiliki pengalaman pribadi yang buruk terhadap hubungan percintaan sebelumnya, ini bisa menjadikan persepsi yang buruk kepada orang yang akan kita kenal. 

Contoh nih, kalo sebelumnya pernah diselingkuhi sama cowok, jika dari pengalaman diselingkuhi tersebut menimbulkan persepsi bahwa semua cowok sama aja atau semua cowok tidak baik, ya selanjutnya akan takut terus dong untuk memulai sebuah hubungan?

Gimana mau dapetin cinta yang sesungguhnya kalau punya persepsi seperti itu? Jangan sampai persepsi dari contoh pengalaman tersebut menjadikan generalisasi bahwa semua cowok tidak baik ya ladies, masih banyak cowok baik diluar sana kok! Hehe

Nah gimana sih cara dapetin cinta yang sesungguhnya dari sebuah persepsi itu?

1. Berpikir Positif

Pikiran positif banyak membawa manfaat bagi kehidupan kita. Jika kita terbiasa memiliki pikiran positif, otomatis akan terbawa juga ke persepsi yang baik terhadap orang baru. Ini membantu kita untuk lebih mudah membuka obrolan dan berkomunikasi dengan lawan bicara dengan baik.

2. Evaluasi

Evalusi merupakan salah satu tahap dari proses persepsi loh. Kita harus bisa evaluasi bagian mana dari sebuah persepsi yang ingin kita pilih dari orang baru yang akan menjalin hubungan cinta dengan kita. Misalnya, jika calon pasangan kita adalah orang yang pasif dalam berkomunikasi, kita akan meninterpretasikan bahwa orang ini pendiam. 

Tapi, dari proses evaluasi ini kita bisa mempertimbangkan, apakah kita akan membuat persepsi bahwa seseorang yang pendiam itu membosankan? Atau justru misterius karena bikin penasaran? Hehe dari sini kita bisa memilih beberapa interpretasi yang ada untuk akhirnya dijadikan persepsi. 

3. Perhatikan bias diri

Salah satu penyebab bias diri ini adalah sikap skeptis dan ini terjadi ketika terjadi konflik dengan pikiran kita sendiri. Nah ini ada pengaruh terhadap persepsi karena nantinya persepsi menjadi tidak akurat. Jadi, kita harus bisa berpikir netral dan berusaha untuk objektif dalam mempersepsikan sesuatu.

4. Persepsi adalah akar dari mindset. 

"You attract what you think". Artinya, kita menarik dari apa yang kita pikirkan dari alam bawah sadar kita. Dari persepsi awal, bisa menanamkan mindset kita untuk kedepannya. Kalau kita percaya bahwa kita akan menemukan cinta sejati, maka cepat atau lambat kita akan dipertemukan dengan orang yang tepat diwaktu yang tepat. Jadi persepsi dan mindset ini akan mengarahkan kita untuk menemukan cinta sejati! 

Persepsi kita akan sebuah hal mempengaruhi cara kita memahami dunia, terutama dunia percintaan nih. Dari cara pandang kita juga mempengaruhi tindakan dan juga bagaimana kita komunikasi ke calon pasangan kita nantinya. Kalian tau ga sih kalau persepsi ini juga bisa dibilang inti atau akar dari komunikasi interpersonal loh. Jika persepsi tidak akurat, kita tidak dapat berkomunikasi dengan efektif untuk kedepannya kepada calon pasangan kita.

Gimana dapetin cinta yang sesungguhnya kalau dari akarnya saja tidak diperbaiki? Ya kan? 

Ingat, "A miracle is a shift in perception from nothing to Love". 

Ketika kita sudah bisa membuat persepsi dengan baik dan merubah persepsi menjadi lebih positif, maka keajaiban akan datang, termasuk dalam menemukan cinta yang sesungguhnya.

Referensi:

Devito, J. (2015). Human Communication: The Basic Course, 13th ed. USA: Pearson. 

Murphy, Joseph. (2020). The Power of your subconscious mind.

Barzam. (n.d.).  dosenpsikologi.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun