Media Sosial Menjadi Kebutuhan Utama di Masa Pandemi

Di era Globalisasi ini teknologi sering kali dipakai oleh masrayakat, khususnya di bagian media sosial. manusia jaman sekarang tidak bisa hidup tanpa namanya media sosial dan internet. Semua yang dilakukan oleh masyarakat saat ini bergantung dengan media sosial, mereka melakukan penjualan, pembelian, belajar, bahkan media sosial dapat menjadi tempat yang memberikan hiburan bagi masyarakat. YouTube, Instagram, dan Tiktok dapat dikatakan sebagai media sosial yang sukses meng-entertain masyarakat karena segala informasi pun tersedia mulai dari lokal sampai interlokal. 

Pengguna media sosial pun terus bertambah, riset menunjukkan sebanyak 61,8 persen merupakan pengguna media sosial di Indonesia pada Januari 2021  yang mana  menyentuh angka 130 juta jiwa dan rata rata menghabiskan 3 jam 23 dan angka pemaikainya masih bisa bertambah lagi seiring berjalannya pemakaian media sosial.  

Media sosial memiliki peranan penting untuk menyerbarkan informasi kepada masyarakat. di tengah-tengah pandemi ini juga media sosial sangat dibutuhkan untuk berinteraksi dan saling bertukar informasi. menghabiskan waktu menggunakan media sosial saat bosan memang menyenangkan tetapi, jika terlalu sering menggunakannya dapat menyebabkan rasa candu. Teknologi yang seharusnya digunakan untuk bersantai atau berinteraksi dengan orang lain menjadi sesuatu yang membuat seseorang sulit untuk meninggalkannya karena menimbulkan rasa adiksi. 

Media sosial juga dapat dipergunakan untuk bisnis online. Dikarenakan banyak nya pegawai yang dipekerjakan dirumah, dan bahkan harus mengakhiri kontrak kerja nya sekarang banyak masyarakat yang menggunakan media sosial nya sebagai sumber untuk berbisnis yang melahirkan ide baru dan kreatif.

Media sosial pun memiliki dampak positif dan negatif, pemerintah sendiri menginginkan masyarakat memanfaatkan media sosial untuk hal-hal yang produktif yang mendorong kreativitas sehingga bisa menghasilkan suatu hal yang bermanfaat untuk negara maupun untuk pribadi. Media sosial sendiri pun menjadi wadah untuk unjuk diri, masyarakat terkadang lebih percaya diri untuk tampil di media sosial dibandingkan di kehidupan nyata. 

Jadi, apakah media sosial memiliki dampak positif untuk digunakan? ya, tentu saja ada. Media sosial dapat memiliki dampak positif tergantung dari bagaimana ia memakai media sosial tersebut. dalam bisnis online hal itu dapat meningkatkan penjualan anda, karena di tengah-tengah pandemi ini mungkin akan lebih praktis jika memesannya online dibanding harus keluar rumah sendiri yang meningkatkan resiko terkenanya Covid-19. 

hal-hal apa saja dampak negatif dari kecanduan media sosial? nah, kecanduan media sosial dapat menyebabkan seperti peningkatan risiko depresi, kecemasan, kesepian, menyakiti diri sendiri, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. 

Konektivitas yang hiper sepanjang waktu ini dapat memicu masalah kontrol impuls, peringatan dan pemberitahuan konstan yang dapat memengaruhi konsentrasi dan fokus Anda, mengganggu kualitas tidur, dan membuat Anda menjadi budak ponsel.

Platform sosial media dirancang untuk menarik perhatian, membuat Anda tetap online, dan membujuk Anda agar berulang kali memeriksa layar dengan notifikasi-notifikasinya. Namun, sama seperti keterpaksaan judi atau kecanduan nikotin, alkohol, atau obat-obatan, penggunaan sosial media dapat menciptakan keinginan psikologis. Saat Anda menerima reaksi positif terhadap sebuah postingan yang Anda unggah, hal itu dapat memicu pelepasan dopamin di otak, zat kimia yang memberikan sensasi kesenangan.

Pemakaian media sosial memiliki banyak cara dalam pemanfaatannya. media sosial dapat meningkatkan kreativitas dan ide-ide yang muncul. Tetapi, kita sebagai pengguna harus memakainya dengan bijak jangan sampai terlalu menghabiskan waktu di media sosial tetapi tidak menghasilkan apa-apa. terlebih lagi di masa pandemi ini platform media sosial media yang sering di gunakan untuk aktivitas sehari-hari, kita jangan sampai mudah terpengaruh apa yang ada di dalamnya karena terlalu lama menghabiskan waktu di media sosial. pembatasan wakktu dan berinteraksi dengan sekitar atau keluarga mungkin hal yang lebih baik dibandingkan hanya bermain media sosial.