Mohon tunggu...
sapri zulviandra
sapri zulviandra Mohon Tunggu... Mahasiswa

Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Scholl Of Executive (SOE) BEM KM UNTIDAR

19 Oktober 2025   21:22 Diperbarui: 19 Oktober 2025   21:19 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Resume Materi Kepemimpinan, Organisasi, dan Peran Generasi Muda

Oleh: Tiyo Ardianto, Wisnu Saputra, & Falih Patria Fatahilah

Materi 1: Kepemimpinan dan Pembentukan Karakter

(Disampaikan oleh: Tiyo Ardianto)

1. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi, mengarahkan, serta menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan bersama. Seorang pemimpin tidak hanya memberi perintah tetapi juga mampu menjadi contoh dan sumber inspirasi.
Pemimpin yang baik memiliki visi yang jelas, komunikasi yang terbuka, dan kepekaan terhadap tim yang dipimpinnya. Ukuran keberhasilan seorang pemimpin bukanlah kekuasaan yang dimiliki melainkan seberapa besar pengaruh positif yang mampu ia berikan bagi lingkungannya.

2. Karakter Pemimpin

Karakter merupakan pondasi utama dalam kepemimpinan. Pemimpin yang berpegang pada kejujuran, tanggung jawab, dan konsistensi akan mampu menumbuhkan kepercayaan dari anggota.
Karakter yang kuat melahirkan integritas, ketegasan, dan kebijaksanaan dalam bertindak. Seorang pemimpin yang berkarakter tidak hanya berpikir rasional tetapi juga mampu menempatkan empati dan moralitas sebagai landasan keputusan.

3. Etika Kepemimpinan

Etika berperan penting sebagai pedoman moral dalam menjalankan tugas kepemimpinan. Pemimpin dituntut menjunjung tinggi keadilan, transparansi, dan tanggung jawab dalam setiap keputusan.
Etika bukan hanya menjaga citra tetapi menjadi dasar agar setiap tindakan selalu berpihak pada kebenaran dan kemaslahatan bersama. Dengan etika yang dijaga tercipta lingkungan kerja yang harmonis dan saling menghormati.

4. Kebiasaan Pemimpin Efektif

Kepemimpinan yang efektif tidak lahir secara instan melainkan terbentuk melalui kebiasaan yang dilakukan secara konsisten. Pemimpin sejati memiliki kebiasaan untuk
•Bersikap proaktif dan tangguh menghadapi tantangan
•Menentukan tujuan dengan jelas dan realistis
•Memprioritaskan hal-hal penting dibandingkan hal mendesak
•Menumbuhkan kerja sama yang saling menguntungkan
•Menjaga komunikasi terbuka dengan seluruh anggota

Pemimpin sejati tidak menunggu perubahan datang melainkan menjadi pelaku utama perubahan itu sendiri.

5. Refleksi Diri dan Pembentukan Kepemimpinan

Kepemimpinan yang kuat berawal dari kemampuan mengenali diri sendiri. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan yang dimiliki seorang pemimpin dapat memperbaiki diri dan terus berkembang.
Pemimpin yang baik tidak merasa paling benar melainkan terus belajar dari pengalaman dan dari orang-orang di sekitarnya. Kepemimpinan bukanlah tentang ambisi tetapi tentang kemauan untuk memberikan manfaat yang nyata bagi banyak orang.

Materi 2: Manajemen Organisasi dan Peran Eksekutif Mahasiswa

(Disampaikan oleh: Wisnu Saputra)

1. Pengertian Organisasi

Organisasi adalah wadah bagi sekelompok orang yang bekerja sama secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam organisasi setiap individu memiliki peran dan tanggung jawab yang saling berhubungan.
Lebih dari sekadar tempat beraktivitas organisasi adalah sarana pembelajaran yang menumbuhkan nilai-nilai tanggung jawab kepedulian dan solidaritas.

2. Fungsi dan Tujuan Organisasi

Fungsi utama organisasi adalah mengatur kegiatan, mengarahkan sumber daya, serta memaksimalkan potensi setiap anggota agar tujuan bersama tercapai secara efektif.
Tujuan organisasi tidak hanya menjalankan program kerja tetapi juga membentuk karakter anggota agar disiplin, komunikatif, dan berorientasi pada hasil yang membawa manfaat bagi masyarakat.

3. Manajemen Organisasi (POAC)

Manajemen organisasi terdiri dari empat fungsi penting
•Planning (Perencanaan) menentukan arah, strategi, serta langkah-langkah untuk mencapai tujuan
•Organizing (Pengorganisasian) membagi tugas dan tanggung jawab sesuai kemampuan anggota
•Actuating (Pelaksanaan) menggerakkan seluruh anggota agar bekerja secara efektif dan produktif
•Controlling (Pengawasan) melakukan evaluasi agar hasil yang dicapai dapat terus ditingkatkan

Sebuah organisasi dikatakan baik jika memiliki sistem yang terukur. Sesuatu yang tidak dapat diukur tidak bisa dievaluasi dan yang tidak dievaluasi tidak bisa diperbaiki.

4. Peran Organisasi Mahasiswa

Organisasi mahasiswa memiliki peran besar sebagai
•Wadah penyaluran aspirasi dan pengembangan potensi diri
•Sarana kaderisasi yang melatih tanggung jawab dan kepemimpinan
•Wahana pengabdian masyarakat melalui kegiatan nyata yang berdampak positif

Organisasi bukan hanya ruang kegiatan melainkan tempat belajar menjadi pribadi yang berpikir kritis, mampu bekerja sama, dan memiliki jiwa sosial tinggi.

5. Tantangan dan Komitmen dalam Organisasi

Dalam berorganisasi tantangan selalu ada baik dari dalam maupun luar. Diperlukan komitmen, kedewasaan, dan komunikasi terbuka untuk mengatasi setiap perbedaan.
Pemimpin dan anggota harus saling mendukung, terbuka terhadap kritik, serta menjadikan dinamika sebagai proses untuk tumbuh dan belajar. Dengan semangat kebersamaan organisasi akan terus hidup dan berkembang menjadi wadah pembelajaran yang bermakna.

Materi 3: Peran Generasi Muda, Penyelesaian Konflik, dan Pengambilan Keputusan

(Disampaikan oleh: Falih Patria Fatahilah)

1. Peran Generasi Muda

Generasi muda memiliki tanggung jawab besar sebagai penggerak perubahan. Mereka bukan sekadar penerus tetapi penentu arah masa depan bangsa.
Untuk bisa berperan secara nyata generasi muda perlu membangun kesadaran diri, semangat belajar, dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan sosial yang dinamis.

2. Prinsip Dasar Organisasi

Prinsip utama dalam berorganisasi adalah bukan rendah diri tetapi rendah hati.
Rendah hati mencerminkan sikap terbuka untuk belajar dan menerima kritik tanpa kehilangan rasa percaya diri. Sikap ini penting agar tercipta suasana organisasi yang saling menghargai dan menghimpun kekuatan kolektif.

3. Dinamika Kepemimpinan dalam Organisasi

Pemimpin diibaratkan sebagai kepala ular yang menentukan arah gerak seluruh tubuh. Analogi ini mengajarkan bahwa pemimpin harus memiliki keberanian, arah yang jelas, dan ketegasan dalam mengambil keputusan. Tanpa pemimpin yang berani menentukan arah organisasi akan kehilangan fokus dan tujuan.

4. Manajemen Konflik dan Pengambilan Keputusan

Konflik tidak selalu buruk karena jika dikelola dengan bijak konflik bisa menjadi sarana memperkuat hubungan dan menumbuhkan pemahaman baru.
Teori stoicism dengan konsep dikotomi kendali mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan seperti sikap dan reaksi diri sendiri.
Dalam mengambil keputusan penting untuk mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Keputusan yang baik bukan yang paling cepat diambil melainkan yang paling adil, matang, dan diterima oleh banyak pihak.

5. Refleksi Diri dan Perubahan

Perubahan sejati dimulai dari diri sendiri. Sebelum memperbaiki organisasi atau masyarakat kita harus mampu memperbaiki cara berpikir, mengendalikan ego, dan menanamkan nilai-nilai positif dalam diri.
Generasi muda perlu menyeimbangkan antara logika dan empati. Dengan kerendahan hati, keberanian mengambil keputusan, serta ketulusan dalam bertindak mereka akan menjadi penggerak perubahan yang membawa kebaikan.

Kesimpulan, Goals, Pesan, dan Kesan Acara

Kesimpulan

Kepemimpinan, organisasi, dan peran generasi muda merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. Kepemimpinan memberi arah, organisasi menjadi wadah pelaksana, dan generasi muda menjadi penggeraknya.
Pemimpin sejati lahir dari karakter yang kuat, integritas, serta etika yang dijaga. Organisasi yang sehat dibangun melalui manajemen yang terencana dan komunikasi yang terbuka. Generasi muda menjadi sumber semangat, kreativitas, dan pembaruan bagi keberlanjutan perubahan.

Goals
•Membentuk pemimpin yang berkarakter, beretika, dan berjiwa pengabdian
•Membangun organisasi yang profesional, adaptif, dan berorientasi pada solusi
•Menumbuhkan semangat kolaborasi dan tanggung jawab sosial antaranggota
•Menguatkan peran generasi muda sebagai agen perubahan yang berdampak positif

Pesan untuk Acara

Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran yang sangat berharga untuk memahami makna kepemimpinan dan pentingnya kerja sama dalam berorganisasi. Diharapkan setelah kegiatan ini seluruh peserta dapat menerapkan nilai-nilai yang diperoleh mulai dari kedisiplinan, etika, hingga kemampuan mengelola konflik dengan bijak dalam kehidupan nyata maupun dalam organisasi masing-masing.

Kesan Acara

Acara ini memberikan banyak wawasan dan refleksi berharga tentang arti kepemimpinan, manajemen, serta peran generasi muda dalam menghadapi dinamika organisasi. Materi yang disampaikan para pemateri membuka pandangan baru tentang bagaimana menjadi pemimpin yang berkarakter dan beretika serta anggota organisasi yang mampu membawa perubahan positif bagi masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun