Investor bisa mempertanyakan kenapa laba komersial Rp 10 M, tapi laba fiskal hanya Rp 6 M (atau sebaliknya).
Kreditor juga bisa salah menilai kemampuan bayar jika hanya melihat salah satu laporan.
3. Tantangan IT & ERP
-
Sistem akuntansi (misalnya SAP, Oracle, Accurate) sering perlu customization agar bisa menghasilkan dua basis pencatatan.
Kalau tidak bisa otomatis, harus manual (rekonsiliasi di Excel) âž” rentan salah hitung.
4. Potensi ketidakonsistenan & kesalahan
Jika rekonsiliasi tidak teliti, akan muncul temuan saat audit pajak (audit finding).
Bisa memicu sanksi administrasi pajak, denda, bahkan pidana jika dianggap manipulasi.
Mengapa meskipun "tidak efisien" rekonsiliasi ini tetap dilakukan?
Karena: