Mohon tunggu...
santi diwyarthi
santi diwyarthi Mohon Tunggu... Dosen - Wanita adalah bunga, indahnya dunia, tiang penjaga damai dunia.....
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a wife, a mother, a worker....

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kolak Srikoyo Buatan Ibundanya Pak Arik Tohari

18 Juni 2018   23:33 Diperbarui: 18 Juni 2018   23:51 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata Kuliner Lumajang 2018

 Waktu  Pak Arik Tohari menawariku, Kolak Srikoyo, pikiran ini langsung  beranggapan aku akan mencicipi seporsi kolak berbahan srikaya. Wah  mantap ini, ternyata srikaya bisa dijadikan hidangan berbahan buah  srikaya. Namun ternyata aku salah, Kolak Srikoyo tidak memiliki  kandungan srikaya sama sekali. 

 Aku  terpana menatap kolak tersebut. membalik makanan berkali dengan sendok  makan, mencium aromanya, memegang piring berisi hidangan tersebut dengan  kedua tangan, hangat terasa..... Kucicipi sedikit, manis. Kembali  kuambil sesendok penuh, menyuapinya dengan segera. Ah, sama sekali tidak  ada srikoyo. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Duduk  bersama Mak Si di warung beliau dalam perjalanan menuju Desa Argosari,  Pak Arik Tohari menjelaskan mengenai Kolak Srikoyo. Pak Arik Tohari  adalah alumni Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata, sebelum lembaga  pendidikan ini berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua  Bali. 

Dia merupakan lulusan Program Studi Manajemen Masakan Continental  yang memiliki pengalaman kerja di Holland Cruise Line. "Kolak Srikoyo  hanya tersedia saat Bulan Ramadhan. Ibu saya mengolahnya dan menyajikan  untuk ber buka puasa", jelas Pak Arik Tohari. Dengan cepat, seporsi  kolak srikoyo tandas berpindah ke dalam perut. manis, lembut, aroma yang  begitu nikmat dari kolak pisang yang dicampur roti tawar. "Hanya 6.000  rupiah seporsi, diolah hanya saat bulan ramadhan", sungguh membuat  hangat tubuh yang mendingin karena suasana pegunungan.

 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Aku  sempat berkenalan dengan anggota keluarga Pak Arik, kedua orangtuanya,  anak-anak, merasakan kehangatan sambutan mereka, dan bahkan, menumpang  beristirahat di rumah mereka dekat alun-alun kota Lumajang di saat  mengadakan penelitian di salah satu Kabupaten di Jawa Timur ini.

Malam  itu kembali kami menikmati kolak srikoyo sambil berdiskusi dengan  keluarga bapak Edi di Pondok Wisata Wahyu miliknya di Desa Argosari.  Kuambil sesendok demi sesendok kolak Srikoyo di piring yang tersaji di  hadapanku. Kami duduk membahas tentang budaya masyarakat Tengger sambil  mengelilingi tungku untuk menghangatkan tubuh.

 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kolak  Srikoyo, dicampur jahe, pisang, dan roti, sungguh makanan yang  menyehatkan, dan mengenyangkan. Setelah berpuasa, hidangan ini menjadi  nutrisi  mengembalikan stamina bagi tubuh. Terima kasih, Pak Arik. Sudah  mengenalkannya padaku. Terima kasih, ibundanya Pak Arik. jangan pernah  lelah mengolah hidangan sehat ini. 

Ah, sungguh, satu lagi kuliner  nusantara yang harus dilestarikan dan dikembangkan bersama, sehingga  bisa menjadi ikon Lumajang, bahkan mendunia....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun