Mohon tunggu...
Santi Mulawarman
Santi Mulawarman Mohon Tunggu... wiraswasta -

Orang yang paling miskin bukanlah orang yang tak memiliki uang tapi orang yang tak memiliki visi (Africa's Proverb)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surga Dunia dari Seorang Laki-Laki

28 September 2012   09:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:33 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Anak-anakku, aku ingin kalian tahu bahwa Cinah adalah laki-laki terbaik dalam hidupku. Tak pernah aku merasakan cinta seperti cintanya, mendapatkan kasih sayang sebanyak ini. Mendapatkan cinta dari seorang laki-laki terhadapku. Tidak ada cinta seindah cintanya terhadapku. Gairah cinta laki-laki yang beranjak dewasa, cintayang penuh hasrat. Cinta dalam kebaikan dan kelembutan hatinya. Cinta dalam pengharapan dan penghargaannya. Cinta dalam tekad dan keinginannya untuk membahagiakanku, mencukupi segala kebutuhanku, mewujudkan mimpi-mimpiku yang tinggi dan tiada henti.

Jika kitab suci menggambarkan surga sebagai keindahan tiada tara dengan segala kenyamanan yang ada,dengan segala kemudahan untuk mendapatkan apapun yang kita inginkan. Semua yang terucap, apapun yang kita pikirkan bahkan hal kecil yang terlintas dalam hatipun akan dengan mudah di dapatkan. Aku sudah merasakan surga itu, aku merasakannya dalam kehidupanku bersama Cinah. Surga terindah yang pernah di huni manusia di kehidupan fana. Surga yang ada sebelum kematian. Aku berada di dalam surga penuh limpahan kasih sayang Tuhan, bersama para malaikat, paranabi dan manusia terindah, kekasih hatiku...Cinah.

Cinah membuatku merasa sempurna menjadi manusia. Dia memuja keceriaan perangaiku. Cinah mengagumi keindahan paras dan tubuhku, sementara aku sendiri kadang merasa kurang percaya diri dengan keadaan tubuhku, tidak marah aku kepada yang Maha Membuat, tapi barangkali kurang bersyukur atas keindahan dan kesehatan yang di berikan Tuhan. Tapi dalam hatiku bukan bermaksud tidak bersyukur hanya saja kurang keyakinan, bahwa keindahan itu adalah bukanlah segala sesuatu yang nampak, yang kasat mata. Semua ketidakyakinan diriku terhadap bentuk tubuhku, segala perasaan kekuranganku atas hasil ciptaan Tuhan terhadap tubuhku, adalah segala keindahan bagi Cinah.

Dia sangat yakin bahwa aku sangat cantik dan indah. Hanya manusia yang berkepentingan dalam dunia perdaganagan-lah yang membuat ukuran dan label 'cantik' dan ukuran tertentu dalam bagian-bagian tubuh wanita. Mereka memerlukan itu untuk berjualan....Cinah percaya bahwa setiap wanita didunia ini sangat cantik dalam ukurannya masing-masing. Bagi Cinah kecantikanku adalah sempurna dalam ukuranku. Beginilah isi surat Cinah, beberapa hari yang lalu, sebagai hadiah di ulang tahunku yang menuju usia 40 tahun.

"Yang teramat kucintai Pupun....kecantikanmu terpancar dalam sorot mata berbinar dan senyuman yang selalu kau tebarkan kepada seluruh mahluk hidup. Itulah yang membuat kau nampak jauh lebih cantik dari hanya sekedar ukuran matamu dan bentuk bibirmu. Ukuran dan warna hatimu yang membuat kau begitu istimewauntukku. Ya sayang...aku sangat yakin bahwa kau punya hati yang sangat luas, seluas benua Afrika yang kita diami di tahun-tahun berair kita.

Pelangi di hatimu membuat dirimu sangat indah, aku percaya warna-warni di hatimu yang membuat warna matamu berubah setiap hari. Hari-hari bersamamu selalu istimewa. Penuh kejutan yang cantik. Hari Senin
dengan hadiah bagi pikiran dan otakku untuk mengingat kembali tujuan dalam hidup. Selasa yang penuh motivasi untuk tetap sehat dan melakukan hal yang penuh petualangan mengisi hari-hari. Rabu yang sarat dengan cahaya untuk membebaskan diri dari hal-hal materialisme dan duniawi, saatnya mendengarkan ayat-ayat suci dan musik ketenangan yang membebaskan hati dari cengkeraman kepedihan. Kejutan lain di akhir minggu saat kau mengajak berdiskusi tentang borok-borok pemerintahan negara kita, tentang ketidakadilan dalam pelayanan
pendidikan dan kesehatan bagi kaum papa. Aha..kau wanitaku yang jenius dalam pemikiranmu.

Hatimu penuh kelembutan terhadap anak-anak, bukan hanya anak yang  terlahir dari rahimmu,
kau juga memberikan pelukan mesra dan belaian tangan kasihmu kepada anak-anak yang kurang beruntung dalam medapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua mereka. Aku ingat pernah kau
katakan bahwa makna keluarga bagi dirimu bukanlah semata hubungan pertautan gen-gen dan darah dalam tubuh kita melainkan siapa saja manusia yang sanggup mencintai kita dan memperlakukan kita dengan rasa hormat".

Kenangan akan Cinah tidak akan sanggup aku pikul sendirian jika harus kehilangan dirinya. Jika suatu saat Tuhan Yang Maha Memiliki seluruh Jiwa Manusia, memanggilnya. Bagaimana harus kujalani hidup tanpa Cinah?
Siapa yang akan menenangkan pikiranku saat situasi tidak menyenangkan? Siapa yang akan ku masakan 'Balado Ayam' kesukaannya? Siapa yang menemani malam-malamku? Siapa yang mengusap airmataku? Siapa yang memberiku bunga, memberiku  perhiasan, memberiku rabaan saat aku merasa kelelahan?

Jika Cinah pergi untuk selamanya, Cinah akan selalu ada di dekatku tanpa bisa aku sentuh. Cinah tidak mungkin bisa kulupakan, dia bagaikan lagu indah yang berputar di kepalaku. Tak mau hilang, nada-nada dan
syair lagunya terus berkumandang. Cinah memenuhi ruangan di dalam hatiku, sudah penuh sesak kenangan bersamanya.

Cinah adalah teman yang menyenangkan, kekasih yang romantis, suami yang indah, ayah yang bertanggung jawab, laki-laki yang berjiwa besar. Cinah adalah manusia terindah yang Tuhan ciptakan yang pernah aku kenal
dalam kehidupan ini. Barangkali Cinah tidak sempurna tetapi Cinah sangat indah, Cinah indah bagiku, Cinah indah bagi anak-anakku, Cinah indah bagi sanak famili, Cinah indah bagi temen-teman kami. Cinah akan indah bagi siapa saja. Jika kau mengenalnya, Cinah akan membuat hidupmu indah seperti di surga.

Selamat Ulang Tahun Cinahku....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun