Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Protes Dinar Candy, Cerminan Masyarakat Tidak Paham PPKM Darurat

6 Agustus 2021   14:04 Diperbarui: 6 Agustus 2021   14:29 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dinar Candy (Tribunnews)

Aksi artis Dinar Candy berbikini di pinggir jalan berujung dirinya jadi tersangka kasus pornografi.

Dinar Candy berbikini di pinggir Jalan Lebak Bulus Raya, Cilandak, Jakarta Selatan pada Selasa (3/8/2021) sekitar pukul 14.00 WIB. Aksinya itu divideokan adiknya sendiri dan rekamannya diunggah ke akun media sosial milik Dinar walau tak lama berselang video tersebut dihapus.

Dalam video itu tampak Dinar yang berbikini merah berjalan di trotoar dan membawa papan bertuliskan "Saya Stress Karena PPKM Diperpanjang".

Alhasil Dinar Candy diamankan aparat polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan pada Rabu malam di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, terkait aksinya itu.

Terlepas aksi DC apakah hanya untuk menarik sensasi atau bukan, aksi DC tersebut sekiranya memperlihatkan betapa masih minimnya informasi warga terhadap maksud dan tujuan PPKM Darurat.

Seiring pandemi Covid-19 yang berlangsung berlarut-larut, bencana yang menerpa dan kita rasakan bersama-sama ini berdampak kepada setiap golongan baik masyarakat golongan bawah hingga atas.

Bagaimana tidak, bukan saja kehidupan manusia di Indonesia yang tidak berjalan secara normal melainkan di seluruh dunia turut pula mengalaminya. Hal itu menimbulkan efek domino yang mengakibatkan roda perekonomian berjalan lambat dan berimbas pada hidup masyarakat.

Pemerintah dalam hal ini sudah berupaya agar bagaimana keselamatan masyarakat terjaga seiring pula aktivitas perekonomian tetap berjalan dengan memberlakukan PPKM Darurat. Walau memang disadari hal ini tidak menjadikan kegiatan normal seluruhnya akan tetapi masyarakat harus menerima sebagaimana situasi kondisi kasus Covid-19 Indonesia yang masih tinggi.

PPKM Darurat mau tidak mau, suka tidak suka harus bisa membatasi aktivitas masyarakat guna mengurangi resiko terjadinya penularan yang mengakibatkan klaster Covid-19. 

Pastinya pemberlakukan PPKM Darurat akan menimbulkan atau dirasakan adanya ketimpangan karena pemerintah memprioritaskan mana-mana saja kegiatan yang diperkenankan bagi masyarakat.

Akan tetapi jika hal itu tidak dilakukan niscaya pandemi Covid-19 semakin membabi buta. Dengan kondisi pandemi yang melonjak saja negeri ini sudah babak belur kewalahan, bagaimana lagi jika tidak ada lagi PPKM Darurat? Apa kita sudi Indonesia menjadi India ke-2 dan sampai pada waktunya kita hanya bisa merengek dengan mengatakan ini salah pemerintah (lagi).

Apa Anda-anda lebih menghendaki "lockdown"? Mana sanggup negara ini membiayai kebutuhan hidup seluruh warganya, mana mungkin aparatur negeri ini mampu dan mencukupi untuk mengawasi aktivitas masyarakat seluruh wilayah Indonesia, mana mungkin pula masyarakat Indonesia bisa mudah diatur wong setiap harinya mereka mencari sesuap nasi untuk bertahan hidup.

Menindaklanjuti aksi protes artis DC prihal di PPKM Darurat diperpanjang, Penulis bisa memahami kegundahan akan imbas PPKM yang diakibatkan, namun sebagai negara yang masih meninggikan adat istiadat dan norma sopan santun maka mengutarakan protes itu pun perlu dengan cara yang baik dan bijak.

Anda protes setengah telanjang, 24 jam selama setahun pun, pandemi Covid-19 tidak akan selesai begitu saja. Tidak ada yang menjamin kapan pastinya pandemi Covid-19 ini bakal tuntas, wong vaksin masih sekian puluh persen efikasinya, obat paten untuk mengobatinya juga belum ada, dan kita juga tidak tahu persis apakah kelak akan muncul varian barunya lagi. 

Dengan kata lain belum ada kepastian yang jelas apakah pandemi ini akan naik atau turun kedepannya dan itu semua tergantung pada diri kita pribadi. Saran Penulis, hidup sekarang ini sudah susah, jangan malah membuat-buat masalah. Perbanyak bersyukur selama bernafas masih belum bayar (tabung oksigen).

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun