Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menurut Anda Saling Sindir Antar Brand, Umbar Aib atau Mutual Marketing?

4 Juni 2021   07:44 Diperbarui: 4 Juni 2021   07:47 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Samsung vs Apple (Forbes)

Tak sedikit orang melihat persaingan diantara keduanya nampak tidak sehat karena kedua brand ternama acapkali saling sindir prihal produknya masing-masing. Anda tentu ingat ketika Samsung menyindir iPhone 12 karena dijual tanpa disertai charger dan earphone dalam kotak pembelian.

Faktanya, apa yang sekarang terjadi? Ya, Samsung mengikuti jejak Apple yang pada akhirnya menjual produk smartphone flagship-nya tanpa charger dan earphones.

Lantas pertanyaannya sederhana, bagi Anda calon konsumen apakah terpengaruhi dengan intrik yang terjadi antara Samsung dan Apple?

Apakah seketika Anda tahu bahwa kedua brand tidak menyertakan charger dan earphone dalam kotak pembelian lalu Anda beralih ke merk lain?

Faktanya, Penulis persilahkan lihat laporan tahunan penjualan kedua brand tersebut. Kalau Anda penasaran, coba hampiri gerai-gerai resmi yang menjual brand tersebut apakah mengalami penurunan dikarenakannya.

Dan terakhir Penulis minta coba Anda renungkan baik-baik dan mendalam, mengapa Samsung menabuh genderang perang dengan Apple dan bukan kepada brand lain?

Jadi pada intinya apa kesimpulan yang kita dapati sekarang ini? Bahwasanya orang-orang marketing adalah individu yang smart dimana mereka mampu mengelabui calon konsumen. Hehehe. Bukan begitu, Penulis sekadar becanda saja.

Jadi kesimpulannya dalam ranah usaha bentuk apapun, pada hakikatnya kompetisi antar brand atau merk dalam situasi kondisi apapun itu memang sengaja diciptakan, dengan harapan agar tujuan tercapai. Semakin besar friksi yang berdampak kepada konsumen maka semakin besar peluang pasar yang dapat diraih.

Di lain pihak, kompetisi memang memiliki konsekuensi tetapi dibalik itu kompetisi juga dapat mendorong maupun menimbulkan bentuk positif yang lain baik itu motivasi, inovasi, meningkatkan produktivitas, dan sebagainya guna kebaikan brand.

Semoga apa yang Penulis utarakan dapat bermanfaat. Demikian artikel Penulis, Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun