Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bapak/Ibu Mendidik Itu Bukan Cuma Tugas Sekolah

17 September 2020   07:56 Diperbarui: 17 September 2020   08:00 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Miris mungkin itu gambaran yang dapat dideskripsikan dari peristiwa dimana sepasang Suami Istri di Larangan,Tangerang yang tega membunuh putrinya yang masih duduk di bangku SD Kelas 1 hanya dikarenakan si Ibu merasa kesal lantaran korban susah diajarkan saat belajar online.

Namun yang semakin membuat miris Penulis ialah sebuah artikel di Kompasiana yang menjadi tajuk utama dimana menceritakan kronologi peristiwa kelam tersebut dan seolah menyatakan bahwa letak kesalahan tidak sepenuhnya tertuju kepada Orang Tua Anak, tetapi juga disebabkan oleh Metode Pembelajaran Jarak Jauh yang berlangsung saat pandemi Covid-19. Penulisnya pun beranggapan peristiwa kelam ini merupakan buah dari ketidaksiapan pemerintah menangani kendala PJJ. Loh kok?

Bapak dan Ibu sekalian sebelum membahas materi ini Penulis tidak bermaksud membela siapapun pihak. Peristiwa kelam tersebut sangat disayangkan terjadi dan semoga tidak lagi terjadi di kemudian hari tetapi perlu juga kita diketahui bahwasanya pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu pendidikan formal dan informal. 

Pendidikan formal yaitu layaknya jenjang pendidikan yang kita jalani di Sekolah, Universitas, maupun tempat Bimbingan Belajar. Sebaliknya pendidikan informal yaitu lebih kepada pendidikan pembentukan karakter yang didapat melalui keluarga maupun lingkungan.

Dalam kasus diatas dikarenakan sang Anak masih duduk di bangku SD Kelas 1 maka sorotan publik tertuju kepada pihak Sekolah yaitu Guru. Apakah dalam metode Pembelajaran Jarak Jauh ini Guru telah memberikan arahan yang jelas prihal apa yang diajarkan agar Murid paham dengan benar?

Tapi tunggu dahulu, konteks permasalahan dari peristiwa diatas bukanlah pada Sekolah melainkan lebih kepada sikap Orang Tua yang tidak mampu mengontrol emosinya dikarenakan si Anak sulit mengerti saat didampingi dalam proses belajar. Apakah itu metode pembelajaran online ataukah sekadar mengerjakan Pekerjaan Rumah maka sejatinya sebagai Orang Tua harus memiliki kesabaran lebih dalam membimbing anaknya.

Bapak dan Ibu sekalian, tolong catat bahwa mendidik secara formal bukan cuma tugas seorang Guru. Betul ada Sekolah, akan tetapi bukan berarti adanya Sekolah maka Anda sebagai Orang Tua dapat menanggalkan tanggungjawab dalam mendidik akademi Anak. 

Betul mungkin dari Bapak dan Ibu turut serta membayar iuran Sekolah dan membiayai kebutuhan Anak agar mendapatkan pendidikan yang layak. Namun itupun menurut Penulis bukan menjadi suatu pembenaran bahwa Sekolah bertanggungjawab sepenuhnya.

Kenapa? Karena Anda adalah Orang Tua dan sebagai Orang Tua akan berbuat apapun yang terbaik bagi anaknya, bukan malah menyiksa Anak bahkan sampai tega membunuhnya.

Lantas apakah ini kesalahan dari metode Pembelajaran Jarak Jauh? Kok lucu sih kenapa justru malah metodenya disalahkan? Sedangkan kasus tersebut murni tindakan kriminal yaitu pembunuhan yang dilatari oleh tindak kekerasan. Latar belakang keluarga dan penyebab kejadian itu kisah dibalik layar.

Tolong dijawab. Kira-kira apa ada di dunia ini yang dapat memprediksikan bahwa pandemi Covid-19 akan datang?

Kemudian prihal metode Pembelajaran Jarak Jauh ini apakah sebelumnya pernah diterapkan di seluruh Indonesia?

Lalu jika metode Pembelajaran Jarak Jauh saat pandemi ini jadi masalah dengan adanya peristiwa kelam diatas, Penulis mau tanya kira-kira Bapak dan Ibu apakah bisa beri alternatif solusi belajar paling efektif bagi Anak-anak Anda?

Terkait infrastruktur teknologi komunikasi yang kurang di negeri ini serta sarana prasarana penunjang kegiatan belajar yang kurang ini toh kiranya bukan cerita baru dimana sampai detik ini proses pemenuhan kebutuhan diatas masih dalam proses berjalan. Ini bukan layaknya membangun Candi dalam waktu semalam, sedangkan ancaman akan Covid-19 tidak mengenal batas waktu.

Jadi alangkah nyeleneh kalau ada pihak yang bisa-bisanya menyalahkan kesemua ini karena metode Pembelajaran Jarak Jauh. Kalau Anda bisa memberikan solusinya dan terbukti ampuh, silahkan. Tetapi kalau hanya menyalahkan tanpa dasar, hemat Penulis maka itu cukup jadi opini personal saja.

Kalau peristiwa kelam ini jadi catatan untuk pemerintah melalui Kemendikbud, Kominfo, dan instansi pendukung sebagainya untuk menyediakan infrastruktur teknologi komunikasi serta sarana prasarana pendidikan yang memadai kiranya juga kurang tepat. Karena sejatinya segala itu semua merupakan bagian tugas pemerintah dalam upaya mencerdaskan dan mensejahterakan rakyatnya.

Kita tahu bahwa akibat pandemi semua orang merasakan kesulitan, tak terkecuali Orang Tua yang ketiban pulung karena mereka harus mendampingi anaknya saat kegiatan belajar. Maka saran Penulis nikmati masa-masa itu dan manfaatkan momentum itu sebaik-baiknya guna memberikan arti kasih sayang sepenuhnya bagi mereka. Karena masa depan Orang Tua adalah Anak dan suksesnya Orang Tua adalah menjadikan Anak pribadi yang baik dan bermanfaat. Sayangi dan kasihi Anak Anda dengan sebaik-baiknya.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun