Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tak Perlu Panik dan Menjerit Karena Dollar Naik

6 September 2018   07:53 Diperbarui: 6 September 2018   08:46 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sebagai seorang yang gemar akan pernak-pernik elektronik seperti komputer dan gadget, acapkali Penulis mengamati pergerakan US Dollar terhadap Rupiah. Ya pengaruh US Dollar kepada barang-barang elektronik memang begitu terasa imbasnya dikarenakan mayoritas barang import. 

Penulis ingat kala itu US Dollar beranjak dari kisaran Rp.13.000,- s.d Rp.13.300,- maka pengaruhnya seketika akan langsung terasa pada saat itu juga disebabkan mereka para pedagang elektronik pada umumnya menjual barang sesuai kurs US Dollar pada hari itu.

Ketika pembukaan nilai kurs US Dollar diperdagangkan maka harga barang elektronik akan menyesuaikan, kenaikan beberapa ratus Rupiah ditenggarai harga US Dollar menguat bisa membuat harga barang di pedagang naik minim berkisar puluhan ribu bahkan lebih.

Namun gambaran ini bukanlah suatu acuan pasti, mengapa Penulis bisa katakan demikian? Bagi pedagang yang tidak menerapkan sistem titip jual maka barang-barang tersebut memungkinkan merupakan stok lama dimana modal awalnya merujuk pada harga US Dollar pada waktu lampau, pada saat nilai US Dollar menguat terhadap Rupiah maka beberapa pedagang menggunakan momentum ini untuk mengambil untung lebih dengan dalih harga US Dollar naik. Hal ini dilakukan tentunya untuk menambah modal membeli barang dengan kurs US Dollar yang terbaru.

Lalu bagaimana dengan nilai US Dollar terhadap Rupiah saat ini? Mengutip nilai US Dollar terhadap Rupiah pada website Bank Indonesia (jam 07.16) tercatat Rp.14.927,-. Dengan US Dollar hampir menyetuh Rp.15.000,- lantas apakah Penulis perlu panik? Tidak bagi Penulis, dikarenakan Penulis tak memiliki simpanan US Dollar maupun sangkut paut untung rugi terhadapnya.

Akan tetapi nilai US Dollar yang hampir menyentuh Rp.15.000,- ini memungkinkan mengundang respon sebagian kalangan, tak terkecuali di ranah medsos. Tak sedikit kalangan yang mengungkapkan kekhawatiran disebabkan nilai Rupiah yang melemah terhadap US Dollar dan bagi Penulis memandangkan sebagai sesuatu yang lumrah.

Namun ada pula sebagian kalangan yang mengungkapkan kemarahannya dan meluapkannya di ranah medsos dikarenakan nilai Rupiah yang melemah terhadap US Dollar. Mereka berkilah hidup tambah susah disebabkannya dan ketidakbecusan Pemerintah sebagai kambing hitamnya.

Menanggapi hal tersebut justru Penulis merasa tergelitik untuk meresponnya. Bukan bermaksud untuk membela, tetapi Penulis berupaya menggunakan nalar mengenai sikap individu tersebut. 

Sebagaimana hidup yang digambarkan susah tentu memiliki relevansi seperti apa situasi kondisinya. Layaknya penguatan nilai mata uang US Dollar terhadap Rupiah maka tentu banyak faktor yang melatarbelakanginya (intern maupun ekstern).

Jika berkenaan dengan hidup susah mengacu pada keadaan ekonomi individu tersebut, rasa-rasanya apa yang dikemukakannya hanyalah keluh kesah dikarenakan efek baper dengan (informasi/pemberitaan) apa yang terjadi disekitarnya. 

Kalimat "hidup tambah susah" sontak berbanding terbalik dengan kondisi yang dialami oleh individu tersebut, secara kehidupan segala kebutuhan hidupnya terpenuhi, anak-anaknya masih dapat bersekolah, ia dan keluarganya masih menyempatkan liburan baik dalam dan luar negeri, ia masih bisa membeli pulsa untuk berlangganan internet, dan yang terpenting ia masih mampu dan sempat mengupdate status medsosnya. Sungguh luar biasa bukan gambaran "hidup tambah susah" yang dikemukakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun