Anies Baswedan yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta berlatarbelakang akademisi dan ia juga sempat menjabat sebagai Mendikbud di era Jokowi-JK sebelum digantikan, tetapi ia bukan seorang partisan.Â
Anies pun masih terikat dengan amanah dan komitmen kepada jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, tanpa ada Prabowo maka tentu tidak akan mungkin ada nama Anies.Â
Sedangkan nama AHY santer terdengar setelah ia memutuskan mundur dari karier militernya kemudian maju dalam perhelatan Pilgub Jakarta 2017 dan melanjutkan kariernya di dunia politik, sayangnya nama AHY tidak bisa lepas dari bayang-bayang nama besar SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat. Secara kesimpulan menduetkan Anies dan AHY merupakan kombinasi yang tidak tepat sebagaimana keadaan dan posisi mereka sekarang.
Tidak bermaksud untuk mendiskreditkan keduanya akan tetapi seperti itulah kenyataannya. Sebagai partai politik tentu tidak bisa sembarang dalam memperhitungkan sesuatu terlebih ajang krusial layaknya Pemilihan Presiden.Â
Benar ranah politik itu dinamis, tetapi kembali Presiden dan Wakil Presiden bukanlah jabatan untuk ajang uji coba layaknya kencan semalam karena nasib rakyat Indonesia digenggaman kepemimpinan keduanya. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI