Mohon tunggu...
Sans Economics
Sans Economics Mohon Tunggu... Penulis

Seputar ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menko Airlangga Targetkan Pertumbuhan 8% di 2028, Mulai dari Hilirisasi hingga Ekonomi Digital!

18 September 2025   20:39 Diperbarui: 18 September 2025   20:39 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menko Airlangga dalam acara Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB). (Foto: ekon.go.id)

Pemerintah menyiapkan langkah besar untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028/2029. Strategi yang ditempuh mencakup peningkatan produktivitas menuju swasembada pangan, energi, dan air, transformasi digital, hingga percepatan investasi melalui Foreign Direct Investment (FDI) berorientasi ekspor dan investasi non-APBN. Langkah ini diperkokoh dengan deregulasi perizinan serta sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter agar semakin pro-pertumbuhan.

Dalam Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) yang digelar di Bandung, Kamis (18/9/2025), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa momentum pertumbuhan ekonomi saat ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Pemerintah telah menyiapkan Paket Ekonomi 2025 dan program penyerapan tenaga kerja yang terdiri dari 8 program akselerasi di 2025, 4 program lanjutan di 2026, serta 5 program andalan untuk mendongkrak lapangan kerja.

Optimisme ini didukung oleh kinerja perekonomian kuartal II-2025 yang tetap solid dengan pertumbuhan 5,12%, inflasi terjaga di 2,31%, dan PMI manufaktur berada di level ekspansi 51,5. IHSG berada dalam tren penguatan, gejolak sosial politik relatif terkendali, dan neraca perdagangan mencatat surplus 63 bulan berturut-turut dengan capaian USD 4,17 miliar pada Juli 2025. Konsumsi domestik pun tetap menjadi mesin utama penggerak ekonomi.

Di sisi eksternal, pemerintah terus memperluas akses pasar ekspor melalui penurunan tarif dagang dengan AS, penyelesaian kesepakatan IEU-CEPA yang membuka 98,61% pos tarif Eropa, serta akselerasi aksesi OECD untuk memperkuat iklim investasi. Indonesia juga mempersiapkan diri bergabung dengan CPTPP guna memperluas pasar ke Kanada, Meksiko, Inggris, dan Peru.

Menko Airlangga menekankan bahwa percepatan transformasi teknologi menjadi kunci. Hilirisasi pasir silika diarahkan untuk memperkuat industri energi terbarukan dan semikonduktor nasional. Dukungan dari perguruan tinggi, khususnya dalam pengembangan desain chip, dipandang krusial agar Indonesia mampu masuk ke rantai pasok global semikonduktor.

Selain itu, pemerintah memanfaatkan momentum reformasi struktural sebagai "pit stop" untuk melakukan pembaruan regulasi, mengatasi inefisiensi, dan menyusun roadmap pembangunan yang terarah. Upaya ini akan memastikan kebijakan yang dijalankan benar-benar mendorong akselerasi ekonomi.

Sebagai sumber pertumbuhan baru, ekonomi digital juga menjadi prioritas. Indonesia menginisiasi ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang akan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di kawasan. Kesepakatan ini diharapkan menjadi model pertama di dunia dan memperkuat posisi Indonesia sebagai motor penggerak ekonomi digital ASEAN.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun