Engkau terlalu absurd untuk di cerna dari citra dunia
Tuhan, ....
Padahal Engkau senantiasa hadir dengan menampakan  wajah teduh-Mu
Sayangnya kami slalu hadir  terlambat
tuk memeluk arti hadirmu di hamparan bumi hati kami
Kecuali memenuhi dalam dzahir utuh ini pada rumah-Mu
Kami yang berhati hampa
Tanah kami jua kering  merana
Lumpur kami telah basah namun merawa
Kalbu kami meranggas kering makna
Padahal  kami beragama  masif tanpa cela
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!