Absensi
Beberapa mahasiswa telat dalam mengisi absensi yang diberikan, contohnya absensi diberikan setelah perkuliahan berakhir namun hingga malam hari absensi belum seluruhnya terisi.
Pengumpulan tugas
Beberapa mahasiswa tidak jarang terlambat pada mengumpulkan tugas yang diberikan menggunakan berbagai alasan seperti, tidak mendapat kelompok, lupa mengirim tugas, kesalahan pada format pengumpulan tugas serta belum menuntaskan tugas yang diberikan dosen.
Mahasiswa kurang mampu bersosialisasi
Proses bersosialisasi adalah proses seseorang belajar tentang tingkah laku , kebiasaan, pola-pola kebudayaan, dan  keterampilan pada bersosial seperti berbahasa, berteman, berpakaian, cara makan, dan  sebagainya. sosialisasi memegang peran krusial dalam menghasilkan moral seorang, dimana melalui pengenalan ini lah seorang belajar serta mengimplementasikan tata cara dan  nilai yang diperoleh ke dalam kehidupan bermasyarakat buat menciptakan hubungan sosial.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan penulis, diperoleh data bahwa dalam pembelajaran secara daring mahasiswa tidak bisa bertemu dengan teman-teman sehingga kemampuan bersosialisasinya akan berkurang. Hal ini dapat memicu turunnya pencapaian perkembangan moral sosial, sebab mahasiswa tidak dapat mengimplementasikan serta mengikuti keadaan dengan tata cara dan  hukum yang terdapat di lingkungan sosialnya. sehingga dapat memungkinkan mahasiswa kurang menghargai perbedaan yang terdapat diantara mereka, seperti perbedaan pendapat, perbedaan cara pandang serta menghargai perasaan satu sama lain.
 Mahasiswa terkendala kuota internet
Dalam pembelajaran secara daring ini, seluruh rangkaian pembelajaran dilakukan secara tatap maya menggunakan ponsel atau PC yang mereka miliki. Tentunya pembelajaran secara daring ini memerlukan kuota internet ataupun wifi agar dapat mengaksesnya, namun pada faktanya mayoritas mahasiswa terkendala jaringan internet mulai dari keterbatasan kuota internet atau bahkan wifi. Mayoritas dari mereka menyatakan bahwa hal tersebut terjadi karena di rumah mereka tidak tersedia akses wifi mengingkat biaya untuk memasang wifi di rumah cukup mahal. Beberapa dari mereka juga mengeluhkan bahwa pembelajaran daring ini memerlukan kuota internet yang besar karena dilakukan setiap hari dalam jangka waktu yang lama.
Berdasarkan hasil penelitian banyak mahasiswa yang terkendala kuota internet tersebut mengaku bahwa mereka tidak mempunyai cukup uang untuk membeli kuota internet karena orang tua mereka mengira bahwa mereka hanya mengikuti pembelajaran di rumah sehingga tidak membutuhkan uang jajan, selain itu ada pula yang tidak memiliki kuota internet yang cukup karena untuk membayar biaya SPP per semesternya yang dinilai cukup berat karena mahasiswa tidak menggunakan fasilitas dari kampus namun harus membayar biaya SPP yang besar. Hal yang demikian membuat mahasiswa tidak dapat mengikuti atau bahkan malas untuk mengikuti pembelajaran secara daring. Akibatnya mereka tidak mendapatkan ilmu yang cukup dari perkuliahan.
Mahasiswa sering merasa bosanÂ