Mohon tunggu...
Ma Sang Ji
Ma Sang Ji Mohon Tunggu... lainnya -

dikenal sebagai Siluman Feminin ~ pengarah umum klub A Sia Na » http://asianaclub.wordpress.com ~ redaktur majalah Sanggar Jiwa » http://masangji.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Airmata Cinta dari Korea

11 April 2011   04:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:56 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gumiho menunggu pacarnya di depan kampus

Kisah cinta ini dimulai dari sebuah undak-undakan di halaman depan suatu kampus perguruan tinggi. Cuaca sedang cerah. Langit bagai mengecup bumi dengan mesra. Sinar mentari pun membelai halaman. Di kanan-kiri undak-undakan, berjejer tanaman hijau menyejukkan. Seolah mereka berebut jasa dengan pepohonan rindang yang menjulurkan dedaunan di atas undak-undakan. Dalam keteduhan, beberapa mahasiswa dan mahasiswi menapak jalan. Mereka semua berlalu-lalang. Semuanya berjalan kaki dengan perlahan. Sementara itu, denting instrumen musik latar pun mulai mengalun dengan lembutnya. Seolah mereka menyongsong adegan romantis yang menjelang datang. Ups, ... Ternyata tidak semuanya berlalu-lalang. Lihat! Seorang gadis cantik berdiri menancap di seberang jalan, menghadap undak-undakan. Sepasang kakinya menjulang tegak. Ia bergaun putih, berkulit bersih, berambut panjang. Kedua mata beningnya bersinar bagai rembulan kembar. Senyum manisnya mengembang, membentuk sepasang lekuk di kedua pipinya. Siapakah dia? Diakah aktris utama yang disiapkan sutradara untuk beradegan mesra sesaat lagi? Sempurna! Kalau memang dia bidadarinya, aktor manakah yang tak mau disandingkan dengannya di serial romantis ini? Di mimpi saja, cowok yang antri di depan pintu surganya pada bejibun. Apalagi di dunia drama. Pasti banyak banget figuran pria yang terpana dan cuma bisa melongo, lalu kaki mereka lemas dan jatuh bertumbangan, karena tak kuat menatap kecantikannya. Beruntunglah aktor yang terpilih sebagai pasangan mainnya. Beruntung jugalah kita yang menyaksikan adegan mereka berdua nanti. Mari kita nantikan saja adegan mesra bidadari jelita kita ini. Toh kelihatannya ia pun sedang menunggu seseorang. Mungkin yang dia tunggu itu mahasiswa di kampus tersebut. Pacarnyakah? Oh, itu dia. Tatapan sepasang rembulan kembar si jelita itu kini menghunjam kepada sesosok mahasiswa. Itu tuh, yang sedang berjalan pelan di tengah, menuruni tangga undak-undakan. Cowok ini menyusupkan kedua tangannya ke saku celana. Dia mengenakan baju berwarna biru-jeans, berlengan panjang. Kedua lengan itu dia gulung rapi, sampai hampir mencapai siku. Kancing-kancing bajunya tidak dia pasangkan. Namun di balik itu, dia memakai kaos dengan warna yang lebih menyala, yaitu jingga. Pada bagian dada kaos ini, terlukis logo "superman". Wow, kereeen! Penampilannya lebih menyerupai bintang film ketimbang mahasiswa! Apakah cowok yang dinantikan kemunculannya ini pacar si cantik jelita? Siapa namanya? “Dae Woong… Dae Woong!” Bidadari kita berseru. Ia memanggil-manggil nama si cowok dengan riang-ceria. Nada suara dan ekspresi wajahnya menyiratkan kerinduan dan kehangatan. Pasti Dae Woong itu kekasih atau pacarnya. Asyiiik. Kini saatnya adegan roman... eh, loh... Tiba-tiba suasana jadi hening. Musik latarnya kenapa berhenti? Loh... Dae Woong pun menghentikan langkah. Mendengar suara ceweknya memanggilnya, dia malah tercekat. Dae Woong tampak kaget dan gelisah. Ada apa ini? Apakah adegan romantisnya nggak jadi? Berubah jadi film horor?

Aduh, Dae Woong malah membalikkan badan! Suara musik latar terdengar kembali, tetapi tidak selembut tadi. Suaranya kini seperti degup jantung yang makin kencang. Dug... dug.. dug.. dug. dug. Aneh! Mengapa Dae Woong tidak menyambut pacarnya? Kenapa ia enggan bertemu dengannya? Apakah ia pemalu, ataukah sedang berusaha menghindar karena sudah ada kencan dengan cewek lain? Belum tuntas aku bertanya-tanya dalam hati, Dae Woong sudah melakukan reaksi secepat kilat. Mendadak sontak, tangan kanannya mengambil segenggam handphone dari saku celananya. HP ini dia pegang-pegang, lalu segera dia tempelkan di daun telinga kanannya. Kemudian ia ngoceh sendiri kayak orang gila. "Ya, benar. Baiklah. Ooo..." cerocosnya seraya berbelok kanan. Ia pun mengayunkan langkah di atas trotoar jalan. Kini dengan setengah berlari, ia terus ngoceh sendiri. "Oh, ahhhh." Karena merasa sebal, aku pun ngoceh sendiri juga: "Huuuhhhh... Dae Woong!! Kamu itu lelaki normal ataukah cyborg tolol sih? Masak, bidadari cantik datang menjemput, kamu hindari. Segenggam benda elektronik, kamu bawa lari ke sana kemari. Jangan-jangan, saat tidur pun makhluk mati ini kau baringkan di sebelahmu. Duh, cemburu deh diriku." Tapi lagi-lagi, Dae Woong tak peduli pada celotehanku. Oh, jangaaan! Seru suara hatiku. Sekarang Dae Woong tidak lagi setengah berlari. Kini dia "lima ratus" berlari. (Setengah dikalikan seribu sama dengan lima ratus, 'kan?) Larinya makin lama makin cepat. Persis seperti Scooby Doo yang berlomba lari melawan hantu-hantu. Akankah Dae Woong berhasil memenangkan perlombaan lari ini? Akankah ia terhindar dari pertemuan yang tidak dia harapkan? Tunggu sebentar! Perkenankanlah aku merenung dulu beberapa detik saja. Dari adegan pembuka serial drama My Girlfriend Is A Gumiho tadi, kita disodori dua watak manusia yang bertolak belakang. Mana yang lebih kita sukai? Karakter pertama, wataknya sederhana. Ia polos dan sering tampil ceria. Seolah-olah dia ini anak kecil yang masih suci. Karakter kedua, wataknya rumit. Ia suka berpura-pura dan gampang gelisah. Ia seperti orang dewasa yang menanggung banyak dosa. Selaku penonton, tentunya kita lebih mudah bersimpati kepada yang polos. Tapi sebagai diri pribadi, apakah kita lebih suka menjadi anak-anak daripada menjadi orang dewasa? Bukankah kita sering memandang rendah anak-anak? Aku sendiri, menurutku sih, berwatak sederhana dan polos. Tapi aku gampang gelisah dan merasa dosaku sebesar gunung Merapi. Kalau aku mau mengubah karakterku, ke arah manakah sebaiknya aku menuju? Stop! Kita simpan dulu pertanyaan-pertanyaan barusan. Aku tadi 'kan minta waktu untuk merenung beberapa detik saja. Sekarang kayaknya udah lebih dari puluhan detik. Sorry, ya! Yuk, kita lanjutin laporan pandangan mataku mengenai drama Gumiho ini. Kita akan tahu, sampai sejauh mana "pelarian" Dae Woong untuk menghindari pertemuan dengan pacarnya. (Bersambung ke Halaman 2.)

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun