Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dari Tangerang Menembus Batas Negara: Kisah Pasutri Naik Motor ke Malaysia Hingga Brunei

13 Oktober 2025   15:04 Diperbarui: 13 Oktober 2025   15:04 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dede dan istri menunggangi motor dari Tangerang ke Malaysia hingga Brunei/Foto: dokpri 

Dede dan istri menunggangi motor dari Tangerang ke Malaysia hingga Brunei/Foto: dokpri 
Dede dan istri menunggangi motor dari Tangerang ke Malaysia hingga Brunei/Foto: dokpri 


Di Sibu, mereka menyusuri pasar tradisional tepi sungai dan mencoba kue lapis Sarawak serta roti canai dari kedai tua. Di Miri, mereka berhenti di pantai Tanjung Lobang, menikmati sore dengan es teh tarik sambil menatap laut Cina Selatan yang biru muda.

Dede dan istri menunggangi motor dari Tangerang ke Malaysia hingga Brunei/Foto: dokpri 
Dede dan istri menunggangi motor dari Tangerang ke Malaysia hingga Brunei/Foto: dokpri 


Saat memasuki Brunei Darussalam, mereka dibuat kagum oleh ketenangan dan keteraturan negara kecil itu. Di sana, mereka mengunjungi Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien yang megah dengan kubah emas berkilau.

"Brunei benar-benar tenang," kata Dede.

"Orangnya sopan, dan kotanya bersih sekali."

Dede dan istri menunggangi motor dari Tangerang ke Malaysia hingga Brunei/Foto: dokpri 
Dede dan istri menunggangi motor dari Tangerang ke Malaysia hingga Brunei/Foto: dokpri 


Di Brunei pula mereka mencicipi nasi katok, nasi hangat, ayam goreng, dan sambal pedas khas Brunei, serta ambuyat, makanan dari sagu yang disajikan dengan kuah asam pedas.

"Kalau di Indonesia mirip papeda, tapi ini lebih kenyal," ujar Wiwit sambil tertawa.

Dede dan istri menunggangi motor dari Tangerang ke Malaysia hingga Brunei/Foto: dokpri 
Dede dan istri menunggangi motor dari Tangerang ke Malaysia hingga Brunei/Foto: dokpri 


Pulang yang Penuh Cerita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun