Di Sibu, mereka menyusuri pasar tradisional tepi sungai dan mencoba kue lapis Sarawak serta roti canai dari kedai tua. Di Miri, mereka berhenti di pantai Tanjung Lobang, menikmati sore dengan es teh tarik sambil menatap laut Cina Selatan yang biru muda.
Saat memasuki Brunei Darussalam, mereka dibuat kagum oleh ketenangan dan keteraturan negara kecil itu. Di sana, mereka mengunjungi Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien yang megah dengan kubah emas berkilau.
"Brunei benar-benar tenang," kata Dede.
"Orangnya sopan, dan kotanya bersih sekali."
Di Brunei pula mereka mencicipi nasi katok, nasi hangat, ayam goreng, dan sambal pedas khas Brunei, serta ambuyat, makanan dari sagu yang disajikan dengan kuah asam pedas.
"Kalau di Indonesia mirip papeda, tapi ini lebih kenyal," ujar Wiwit sambil tertawa.
Pulang yang Penuh Cerita